Amanah yang Tercecer di Tanah Terpinggirkan: Otonomi Papua Bukan Proyek Anggaran

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id Evaluasi Dana Otonomi Khusus (Otsus) dan Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua kembali digelar oleh Komisi II DPR RI. Empat provinsi hasil pemekaran  Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya kini memasuki tahun ketiga pembinaan. Namun sayangnya, yang hadir lebih dulu hanyalah angka-angka dalam laporan, bukan layanan dasar di lapangan.

“Dana dikirim berkala, tapi air bersih, guru, dan puskesmas masih tak tiba di kampung. Ini bukan sekadar soal efisiensi, tapi soal tanggung jawab kepada Allah dan rakyat,” ungkap Prayogi R. Saputra, Anggota Majelis Tinggi Partai X dan Direktur X-Institute.

Negara Adalah Amanah, Bukan Alat Kekuasaan

Dalam pandangan Partai X, negara adalah amanah, bukan alat kekuasaan. Dana Otsus seharusnya menjadi instrumen keadilan, bukan proyek segelintir pejabat.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya…” (Q.S. An-Nisa: 58)

Ketika amanah dana tak sampai ke tangan rakyat, artinya pemerintah gagal menjalankan mandat ilahiah yang menjadi dasar moral kekuasaan. Pemerintah tidak sekadar mengatur ia harus hadir, melindungi, dan melayani.

Infrastruktur Kantor Bukan Tujuan, Tapi Sarana

Prayogi menyindir fenomena pembangunan DOB yang lebih fokus pada kantor dan struktur birokrasi daripada pelayanan esensial:

“Kalau kantor bupati selesai dibangun, tapi sekolah dan puskesmas tetap hancur, itu bukan otonomi. Itu pemisahan struktural tanpa ruh pelayanan.”

Ia mengingatkan sabda Nabi Muhammad SAW:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari & Muslim)

Solusi: Kepemimpinan yang Bermoral dan Terdidik

Sebagai upaya perubahan nyata, Partai X melalui Sekolah Negarawan berkomitmen menyiapkan pemimpin daerah yang paham bahwa kekuasaan adalah amanah, bukan hak warisan. Selain itu, pembentukan Dewan Kedaulatan Rakyat Adhoc di Papua juga didorong sebagai wujud pengawasan publik terhadap dana dan layanan publik.

Partai X menyerukan agar pembangunan Papua tak lagi jadi proyek kekuasaan jangka pendek. Otsus bukan sekadar transfer anggaran, tapi komitmen konstitusional dan spiritual untuk mengangkat martabat manusia.

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.” (Q.S. Al-Ma’idah: 2)

Jika dana terus dikirim, tapi rakyat terus ditinggal, maka ada yang perlu dipertanggungjawabkan bukan hanya di hadapan rakyat, tetapi di hadapan Tuhan.

Share This Article