Pertamina Kooperatif Tapi Tanggung Jawab Masih Minim, Islam Mengajarkan Amanah dalam Pengelolaan SDA

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id – Dalam menghadapi skandal tata kelola energi nasional, PT Pertamina (Persero) menyatakan sikap kooperatif terhadap proses hukum yang berjalan. Namun demikian, publik masih menanti langkah nyata dan transparan yang menunjukkan tanggung jawab menyeluruh atas kebocoran minyak dan potensi kerugian negara yang dilaporkan mencapai triliunan rupiah.

Kasus ini tidak hanya menyangkut satu individu, tetapi mencerminkan persoalan struktural dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang seharusnya menjadi milik rakyat.

Amanah dalam Pengelolaan SDA: Tanggung Jawab Ilahiah dan Sosial

Dalam Islam, amanah adalah nilai mendasar dalam kepemimpinan dan pengelolaan aset umat. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil…” (QS. An-Nisa: 58)

Ayat ini menjelaskan bahwa pengelolaan SDA bukan hanya soal ekonomi dan pemerintahan, melainkan tanggung jawab spiritual yang harus dijalankan dengan keadilan dan kejujuran.

Peringatan Rasulullah SAW tentang Amanah yang Dikhianati

Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila amanah telah disia-siakan, maka tunggulah saat kehancuran.” (HR. Bukhari)

Hadits ini memberikan peringatan keras bahwa lalainya pihak yang diberi amanah—baik individu maupun institusidapat membawa keruntuhan sistemik. Dalam konteks ini, sikap “kooperatif” saja dari Pertamina tidak cukup jika tidak dibarengi dengan pertanggungjawaban menyeluruh atas tata kelola SDA yang cacat dan merugikan negara.

Sikap Partai X: Tegakkan Akuntabilitas, Bukan Sekadar Simbolik

Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R. Saputra, menegaskan bahwa pengelolaan SDA harus dikembalikan pada prinsip dasar: milik rakyat dan untuk kesejahteraan rakyat. Ia mengkritik pendekatan hukum yang hanya menarget satu atau dua nama tanpa membongkar akar masalah sistemik.

“Kita butuh keadilan sistemik, bukan sekadar simbolik,” tegasnya. “Kalau amanah hanya jadi jargon, maka pengelolaan energi akan selalu jadi lahan korupsi terselubung.”

Solusi Partai X: Reformasi Tata Kelola SDA yang Berbasis Etika

Untuk memperbaiki tata kelola SDA dan mencegah kasus serupa, Partai X menawarkan solusi konkret:

  1. Audit Transparan Berkala atas pengelolaan SDA oleh BUMN energi.
  2. Pelibatan Masyarakat Sipil dalam pengawasan dan pelaporan tata kelola SDA.
  3. Reformasi Struktural di Internal Pertamina agar nilai amanah dan tanggung jawab sosial menjadi bagian dari budaya korporasi.
  4. Perumusan Ulang Skema Bagi Hasil SDA yang lebih berpihak pada kesejahteraan rakyat.

Islam tidak hanya menyeru pada keimanan individual, tetapi juga pada tanggung jawab kolektif atas amanah dan keadilan sosial. Pertamina, sebagai pengelola sumber daya publik, memiliki tanggung jawab moral dan hukum untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar berpihak pada rakyat.

“Tidak ada iman bagi orang yang tidak menunaikan amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji.” (HR. Ahmad)

Keadilan dalam pengelolaan SDA adalah bagian dari ibadah, bukan hanya tugas administratif. Negara dan lembaga-lembaganya harus hadir untuk melayani rakyat, bukan menjadi alat segelintir kepentingan yang mengorbankan kepentingan umat.

Share This Article