muslimx.id – Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksdya TNI Irvansyah, menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya aktivitas penyelundupan di wilayah laut Indonesia. Ia bahkan mengakui bahwa mafia penyelundup jauh lebih canggih dalam menjalankan operasinya. Pernyataan ini memicu kekhawatiran publik mengenai apakah negara telah kalah langkah dalam menjalankan fungsi utamanya menjaga perairan Nusantara?
Islam dan Beratnya Menjaga Amanah
Dalam Islam, menjaga amanah adalah salah satu bentuk ibadah tertinggi. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak…” (QS. An-Nisa: 58)
Ayat ini tidak hanya ditujukan kepada individu, tetapi juga kepada para pemimpin dan institusi negara. Ketika amanah rakyat disia-siakan, maka kezaliman pun akan mudah menyusup dan menyebar.
Pemimpin Tak Boleh Lemah
Rasulullah SAW mengingatkan dalam haditsnya:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan kata lain, seorang pemimpin tidak diperkenankan merasa puas hanya dengan menyadari adanya ancaman. Ia dituntut untuk menghadirkan solusi, keberanian, dan langkah nyata dalam membentengi umat dari berbagai bentuk kejahatan, termasuk penyelundupan yang merugikan negara dan rakyat.
Bakamla tidak boleh sekadar mengakui kelemahan. Islam tidak mengajarkan sikap pasrah kepada musuh yang lebih pintar, tetapi menekankan pentingnya usaha, strategi, dan penguatan sistem sebagai bagian dari jihad menjaga kebaikan bersama.
Mendorong Solusi, Bukan Sekadar Pernyataan
Partai X mendesak agar negara:
- Menguatkan sistem pengawasan maritim melalui teknologi canggih dan kerja sama lintas lembaga.
- Memberikan pelatihan khusus kepada aparat agar mampu beradaptasi dengan metode baru penyelundupan.
- Melibatkan masyarakat pesisir sebagai mitra strategis dalam pengamanan wilayah, sebagai bentuk pemberdayaan dan partisipasi umat.
Kesimpulan: Kedaulatan Bukan untuk Ditawar
Mafia laut yang lebih pintar bukan alasan untuk menyerah. Dalam pandangan Islam, kepemimpinan adalah tanggung jawab besar yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Negara harus hadir sebagai garda terdepan dalam menjaga amanah rakyat dan kedaulatan negeri. Jangan sampai kekuasaan hanya menjadi formalitas, sementara laut kita dikuasai oleh mereka yang tak punya belas kasih terhadap negeri ini.
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul-Nya, dan (juga) jangan mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 27)