muslimx.id — Wacana bahwa Indonesia akan menjadi negara maju pada 2045 kembali mengemuka. Namun menurut Partai X, klaim tersebut harus dibarengi dengan keberanian untuk melihat realitas sosial-ekonomi di lapangan. Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R. Saputra, menegaskan bahwa kemajuan tidak cukup diukur lewat statistik pertumbuhan atau proyeksi ekonomi semata, melainkan harus dirasakan langsung oleh seluruh rakyat terutama mereka yang selama ini terpinggirkan.
Islam: Kemajuan Sejati Adalah Kesejahteraan yang Merata
Islam menekankan bahwa kesejahteraan dan keadilan sosial adalah bagian tak terpisahkan dari kemajuan suatu umat. Allah SWT berfirman:
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, dan infakkanlah sebagian dari harta yang telah Dia jadikan kamu menguasainya.” (QS. Al-Hadid: 7)
Ayat ini menegaskan bahwa harta dan kemajuan bukan untuk dikumpulkan segelintir kelompok, tapi harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat. Kemajuan dalam Islam berarti meningkatnya kualitas hidup seluruh masyarakat, bukan hanya mereka yang berada di pusat kekuasaan atau ekonomi.
Tanggung Jawab Pemimpin: Bukan Sekadar Mengejar Citra
Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari)
Dalam konteks negara, ini adalah peringatan bahwa kepemimpinan bukan tentang mengejar pujian atau pengakuan internasional, tapi soal menjamin hak dasar rakyat: makanan, tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, dan keadilan.
Partai X melihat bahwa narasi “Indonesia Maju” akan hampa jika rakyat masih kesulitan mengakses layanan kesehatan, harga sembako terus naik, dan anak-anak di pelosok masih putus sekolah. Kemajuan tanpa pemerataan hanyalah bentuk baru dari ketimpangan.
Penutup: Islam dan Cita-Cita Bangsa
Indonesia bisa menjadi negara maju, tetapi hanya jika kemajuan itu berpihak pada rakyat. Dalam Islam, negara ideal adalah negara yang adil, amanah, dan melayani, bukan hanya membanggakan angka-angka.
“Negara maju yang sejati adalah yang membuat seluruh rakyatnya merasa dimuliakan, bukan dibiarkan bertahan hidup.”
Partai X menegaskan bahwa kemajuan Indonesia tidak akan bermakna jika tidak sejalan dengan nilai-nilai keadilan sosial dan kesejahteraan umat sebagaimana diajarkan dalam Islam.