muslimx.id – Kewajiban pemakaian berbagai jenis seragam sekolah mendapatkan sorotan tajam dari Komisi X DPR RI, di mana kebijakan ini dinilai memberatkan siswa, terutama dari keluarga kurang mampu. Dalam kunjungan ke Yogyakarta, Wakil Ketua Komisi X, MY Esti Wijayanti, menegaskan bahwa aturan ini bertentangan dengan prinsip pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.
Melihat hal ini, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R Saputra, menegaskan bahwa pendidikan harus menjamin keadilan nyata dan bukan menjadi beban bagi siswa. Ia menyatakan:
“Negara itu tugasnya tiga yaitu melindungi, melayani, dan mengatur rakyat. Kebijakan seragam ini gagal menjalankan ketiganya.”
Prayogi mengingatkan bahwa pendidikan seharusnya memfasilitasi semua siswa, tanpa mengkotak-kotakkan berdasarkan kemampuan finansial.
Islam Mengajarkan Pendidikan Sebagai Amanah untuk Kebaikan Bersama
Islam mengajarkan bahwa pendidikan adalah amanah yang seharusnya dikelola untuk kepentingan semua. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Anfal (8:27), Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu menghianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”
Ayat ini mengingatkan kita tentang pentingnya keadilan dan amanah dalam setiap kebijakan, termasuk dalam pendidikan. Ketika seragam yang seharusnya menjadi simbol persatuan malah menambah beban siswa, maka amanah tersebut telah dilanggar.
Rasulullah SAW: Kejujuran dan Tanggung Jawab dalam Pendidikan
Rasulullah SAW juga menekankan kejujuran dan tanggung jawab dalam setiap urusan. Dalam sebuah hadits disebutkan:
“Tunaikanlah amanat kepada yang berhak, dan jika engkau diberi wewenang, janganlah kau khianati.” (HR. Ahmad)
Pendidikan ideal tidak seharusnya terjebak dalam simbolisme yang mencekik, tetapi seharusnya berorientasi pada akses dan kualitas. “Seragam bukan sekadar kain, tetapi simbol keadilan sosial. Ketika simbol itu berubah menjadi alat eksklusi, negara harus segera turun tangan,” ungkap Prayogi.
Partai X: Mendorong Kebijakan Seragam yang Tidak Membebani Siswa
Sebagai solusi, Partai X merekomendasikan agar negara mencabut kewajiban seragam tematik yang tidak esensial dan membebani siswa miskin.
“Penggunaan seragam seharusnya sederhana dan tidak mengorbankan anak-anak yang tidak mampu,” tambahnya.
Pendidikan harus berfungsi sebagai jembatan menuju kesetaraan, bukan untuk meningkatkan profit segelintir pihak. Dengan menegakkan prinsip keadilan, diharapkan bahwa semua anak di Indonesia dapat menikmati pendidikan yang berkualitas tanpa terjebak dalam beban finansial akibat kebijakan yang tidak memihak.