muslimx.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) resmi meluncurkan Program LAUT SEBASAH (Laut Sehat Bebas Sampah), yang bertujuan untuk mengembalikan ekosistem laut Indonesia agar kembali produktif, terutama bagi sektor perikanan tangkap yang semakin terancam.
Menurut Koswara, Dirjen Pengelolaan Kelautan KKP, kerusakan ekosistem di Laut Jawa telah mencapai titik kritis:
“Perikanan tangkap sudah sulit. Di Laut Jawa nyaris tidak ada pemijahan ikan karena lautnya tidak sehat.”
Program ini akan difokuskan pada tiga titik strategis mengenai aliran sungai, kawasan pesisir dan pulau kecil, serta pelabuhan dan zona aktivitas laut. Kolaborasi lintas sektor dijanjikan sebagai pendekatan kunci.
Tanggapan Partai X: Jangan Jadikan Program Pemulihan Sebagai Topeng Eksploitasi
Partai X, melalui Anggota Majelis Tinggi sekaligus Direktur X-Institute Prayogi R. Saputra, menyambut baik niat KKP, namun menyuarakan peringatan keras:
“Tugas negara bukan sekadar melayani industri besar, tapi melindungi keberlanjutan ekosistem laut untuk generasi mendatang. Kalau laut kita terus dikeruk tanpa kendali, program seperti ini hanya jadi kosmetik kebijakan.”
Ia menilai bahwa terlalu banyak izin eksploitasi laut diberikan kepada perusahaan besar tanpa kontrol yang memadai. Laut rusak, nelayan kecil kehilangan mata pencaharian.
Perspektif Islam: Laut Adalah Amanah, Bukan Ladang Eksploitasi
Dalam Islam, lingkungan bukanlah objek ekonomi semata, tetapi amanah ilahi. Al-Qur’an mengingatkan:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi setelah Allah memperbaikinya.” (QS. Al-A’raf: 56)
Juga dalam hadist, Rasulullah SAW bersabda:
“Bumi itu hijau dan indah, dan Allah telah menjadikan kamu sebagai pemakmur di dalamnya…” (HR. Muslim)
Menjaga laut adalah bagian dari iman dan tanggung jawab sosial. Kerusakan lingkungan adalah bentuk ketidakadilan terhadap sesama makhluk hidup, termasuk manusia yang menggantungkan hidup pada sumber daya laut.
Solusi Partai X: Jangan Hanya Menata Sampah, Tapi Tata Ulang Sistem
Partai X mengusulkan langkah-langkah konkret dan sistemik untuk mengubah arah kebijakan laut Indonesia:
- Audit Menyeluruh atas Izin Eksploitasi Laut
Tinjau ulang izin-izin industri yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan. Cabut izin bagi pelaku yang tidak taat pada prinsip keberlanjutan. - Perkuat Kedaulatan Nelayan Tradisional
Berdayakan nelayan kecil sebagai penjaga ekosistem laut, bukan hanya sebagai objek program. - Pendidikan Lingkungan Berbasis Komunitas
Dorong edukasi di masyarakat pesisir, sekolah, pesantren, dan tempat ibadah mengenai urgensi menjaga laut. - Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan
Regulasi dan pengawasan terhadap alat tangkap yang merusak seperti cantrang dan trawl, serta zona larang tangkap demi pemulihan populasi ikan. - Bentuk Lembaga Pengawasan Ekosistem yang Independen
Libatkan nelayan, akademisi, aktivis lingkungan, dan tokoh agama untuk mengawasi kebijakan laut dan memberikan laporan berkala secara publik.
Penutup: Laut yang Sehat Adalah Hak Rakyat, Bukan Hadiah Pemerintah
Partai X menekankan bahwa pemulihan laut tidak boleh berhenti pada program PR pemerintah, tetapi harus menjadi komitmen jangka panjang untuk melindungi kedaulatan pangan dan ekologi bangsa.
“Kalau pemerintah lebih takut kehilangan investasi daripada kehilangan terumbu karang, maka kita tidak sedang bicara pembangunan kita sedang bicara kehancuran yang disahkan,” tutup Prayogi.
Partai X menyerukan agar negara berpihak pada keberlanjutan, menempatkan rakyat sebagai subjek utama pengelolaan sumber daya alam, dan menolak segala bentuk pembiaran terhadap eksploitasi yang merusak.