Potongan Ojol Mencekik, Islam Ingatkan: Negara Wajib Melindungi Rakyat

muslimX
By muslimX
4 Min Read

muslimx.id – Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI Ahmad Heryawan menyatakan dukungan penuh terhadap tuntutan Aliansi Pengemudi Online Bersatu (APOB) yang mendesak agar potongan biaya layanan aplikasi ojek online diturunkan dari 15 persen menjadi 10 persen. Menurutnya, beban potongan yang kini bisa mencapai 20 persen setelah ditambah iuran jaminan sosial sangat mencekik pengemudi.

Heryawan menilai, keuntungan besar perusahaan aplikator tidak akan berkurang signifikan bila potongan diturunkan, mengingat volume transaksi harian yang sangat besar. Selain potongan, APOB juga menyoroti kebijakan paket hemat yang justru merugikan pengemudi, serta mendesak adanya desentralisasi tata kelola kemitraan. BAM DPR berjanji mengundang pihak aplikator, kementerian terkait, hingga BPJS Ketenagakerjaan untuk mencari solusi melalui forum grup diskusi.

Kritik Partai X: Tugas Negara 

Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menegaskan bahwa problem potongan tinggi bukan sekadar urusan teknis bisnis, tetapi menyangkut langsung kehidupan rakyat.

“Tugas negara hanya tiga yaitu melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Jika negara membiarkan aplikator memotong pendapatan pengemudi terlalu besar, berarti negara abai terhadap amanah tersebut,” ujarnya.

Ia menekankan, rakyat pekerja daring bukan hanya angka dalam sistem, tetapi tulang punggung ekonomi keluarga. Ketika potongan diturunkan, kehidupan mereka akan lebih layak: biaya sekolah anak lebih terjangkau, dapur tetap mengepul, dan keluarga terjaga martabatnya.

Pandangan Islam: Pemimpin Sebagai Pelayan Umat

Islam menempatkan pemimpin sebagai pelayan umat, bukan penguasa yang mengambil untung dari penderitaan rakyat. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka.” (HR. Abu Dawud)

Artinya, negara wajib hadir mengurangi beban rakyat kecil, bukan malah membiarkan mereka diperas oleh sistem.

Al-Qur’an juga mengingatkan:

“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain dengan jalan yang batil…” (QS. Al-Baqarah: 188)

Memotong pendapatan pengemudi secara berlebihan adalah bentuk kezaliman ekonomi yang bertentangan dengan prinsip syariat. Islam memerintahkan keadilan dalam muamalah, sebagaimana firman Allah:

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan…” (QS. An-Nahl: 90)

Solusi Partai X: Potongan Turun Bukan Wacana 

Partai X mengusulkan beberapa langkah konkret untuk menyelesaikan masalah potongan ojol secara adil:

  1. Regulasi pemerintah yang membatasi potongan aplikator agar tidak melampaui batas wajar.
  2. Kemitraan transparan, dengan tata kelola sebagian diserahkan ke daerah supaya aspirasi cepat terserap.
  3. Birokrasi digital yang bersih, agar transaksi tercatat jelas tanpa manipulasi sepihak dari aplikator.
  4. Pengawasan jaminan sosial, supaya tidak menambah beban berlebihan pada pengemudi.
  5. Pendidikan berbasis Pancasila dan nilai Islam, yang menegaskan bahwa pekerja daring berhak atas keadilan sosial sebagaimana diamanatkan konstitusi.

Penutup: Keadilan Sosial Sebagian Perintah Allah 

Dukungan BAM DPR terhadap aspirasi pengemudi online patut diapresiasi, namun perjuangan tidak boleh berhenti di meja diskusi. Turunnya potongan bukan hanya soal angka, melainkan menyangkut hak dasar rakyat untuk hidup layak.

Partai X menegaskan potongan turun berarti hidup rakyat naik. Dalam kacamata Islam, negara yang adil adalah negara yang memastikan kesejahteraan rakyatnya, terutama mereka yang berada di lapisan bawah.

Negara wajib hadir sebagai pelindung, pelayan, sekaligus pengatur, sesuai amanah konstitusi dan tuntunan syariat. Karena sesungguhnya, keadilan sosial adalah bagian dari perintah Allah dan tanggung jawab pemimpin di hadapan-Nya.

Share This Article