Kartu Digital Bansos, Islam Serukan: Bantuan Harus Tepat Bukan Sekadar Formalitas!

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id – Pemerintah tengah menyiapkan sistem kartu digital bantuan sosial (bansos) dengan barcode khusus yang digandeng bersama Bank Indonesia (BI) untuk mencegah penyalahgunaan dana bantuan. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, kartu tersebut hanya bisa digunakan untuk membeli barang sesuai peruntukannya, bukan diuangkan.

Langkah digitalisasi ini diharapkan dapat memperbaiki distribusi bansos yang selama ini kerap disalahgunakan. Namun, di balik inovasi teknologi tersebut, muncul seruan moral dari kalangan Islam: bantuan sosial bukan sekadar urusan administrasi dan barcode, tetapi tanggung jawab kemanusiaan yang bernilai ibadah.

Islam Ingatkan: Menolong Rakyat Adalah Amanah, Bukan Proyek Sistem

Dalam pandangan Islam, memberi bantuan kepada fakir miskin bukanlah tindakan belas kasihan, melainkan kewajiban moral dan sosial yang harus dijalankan dengan keikhlasan dan keadilan.

Allah berfirman:
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS. Adz-Dzariyat: 19)

Ayat ini menegaskan bahwa menolong rakyat miskin bukan pilihan, melainkan hak yang wajib diberikan. Maka, sistem apapun yang diterapkan pemerintah harus memastikan hak itu tersalurkan secara adil, tepat sasaran, dan tidak menyinggung martabat penerimanya.

Bantuan Harus Menyentuh Hati dan Kebutuhan Nyata

Menurut tokoh Islam dan Anggota Majelis Tinggi Partai X, Diana Isnaini, kebijakan kartu digital bansos memang baik untuk mengurangi penyimpangan, tetapi belum tentu menjawab akar persoalan kesejahteraan rakyat.

“Tugas negara itu tiga melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Kartu digital bagus, tapi apakah bantuan itu benar-benar memenuhi kebutuhan dasar rakyat? Barcode tidak cukup jika bantuan itu hanya formalitas tanpa makna,” tegas Diana.

Ia mengingatkan, jangan sampai teknologi justru menciptakan jarak antara pemerintah dan rakyat. “Bansos itu bukan sekadar transaksi elektronik, tapi wujud kasih sayang sosial dan amanah keadilan,” tambahnya.

Solusi Islam: Bansos Sebagai Jalan Pemberdayaan

Dalam perspektif Islam, bantuan sosial seharusnya menjadi jalan menuju kemandirian, bukan ketergantungan abadi. Oleh karena itu, Partai X mendorong agar kebijakan bansos diarahkan pada:

  1. Pemberdayaan ekonomi lokal, agar rakyat miskin dapat mandiri melalui usaha kecil dan koperasi.
  2. Pelatihan digital dan literasi keuangan bagi penerima manfaat agar mereka tidak tertinggal oleh sistem.
  3. Pengawasan publik yang transparan, dengan melibatkan masyarakat dan tokoh agama untuk menjaga kejujuran distribusi.
  4. Subsidi yang menyentuh kebutuhan dasar, seperti pangan, kesehatan, dan pendidikan anak-anak miskin.

Diana Isnaini menegaskan, “Negara bukan hanya pencetak kartu, tapi pencetak harapan. Bansos harus menjadi jembatan rakyat menuju kemandirian ekonomi, bukan hanya formalitas administrasi.”

Penutup: Keadilan Sosial Adalah Ukuran Keimanan

Islam menegaskan bahwa iman sejati bukan hanya tampak dalam ibadah ritual, tetapi juga dalam kepedulian sosial terhadap sesama.

Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah beriman seseorang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan di sampingnya.” (HR. Bukhari)

Ayat dan hadis ini menjadi peringatan keras bahwa keadilan sosial adalah bagian dari iman. Karena itu, digitalisasi bansos tidak boleh berhenti pada efisiensi sistem, tetapi harus memastikan keadilan, kesejahteraan, dan kemanusiaan benar-benar hidup di tengah masyarakat.

Share This Article