Edisi Khutbah Jumat 24 Oktober 2025: Keadilan Sosial Adalah Fondasi Negeri

muslimX
By muslimX
4 Min Read

muslimx.id —  Islam menegaskan bahwa keadilan sosial bukan hanya urusan hukum dan kebijakan, melainkan bagian dari akidah dan tanggung jawab moral yang wajib ditegakkan oleh setiap individu, terutama oleh pemimpin dan penyelenggara negara.

Khutbah kali ini mengingatkan bahwa sebuah bangsa akan kokoh selama keadilan dijunjung tinggi. Sebaliknya, bila keadilan hilang, maka kehancuran akan datang meskipun rakyatnya makmur. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.” (QS. An-Nahl: 90)

Penjelasan khutbah menegaskan bahwa ayat ini menjadi dasar bagi seluruh kebijakan publik. Adil berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya, termasuk memastikan rakyat tidak diperas melalui kebijakan yang berat sebelah, serta memastikan kesejahteraan tidak hanya dinikmati oleh segelintir golongan.

Pemimpin Wajib Menegakkan Keadilan untuk Rakyat

Islam menempatkan keadilan sebagai ukuran utama kepemimpinan. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Pemimpin yang adil akan berada di bawah naungan Allah pada hari kiamat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjelaskan bahwa pemimpin yang menggunakan kekuasaan untuk menegakkan keadilan akan mendapatkan perlindungan khusus dari Allah kelak. Namun sebaliknya, pemimpin yang menindas rakyatnya, mengambil hak orang kecil, atau membuat kebijakan yang memiskinkan, akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.

Rakyat Harus Ikut Menjaga Keadilan

Khutbah juga mengingatkan bahwa tanggung jawab menegakkan keadilan tidak hanya berada di tangan penguasa. Rakyat juga memiliki kewajiban moral untuk memperjuangkan dan menegakkan kebenaran.
Allah SWT berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, sekalipun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu.” (QS. An-Nisa: 135)

Penjelasan ayat ini menunjukkan bahwa keadilan harus ditegakkan tanpa memandang kepentingan pribadi atau kelompok. Rakyat yang diam melihat kezaliman berarti turut melanggengkan ketidakadilan. Karena itu, umat Islam diperintahkan untuk bersuara, mengingatkan, dan menolak segala bentuk kebijakan yang menindas.

Keadilan Sosial Menjadi Pondasi Negeri

Khutbah menekankan bahwa keadilan sosial adalah ruh dari kesejahteraan bangsa. Negeri ini tidak akan makmur jika hanya menguntungkan segelintir orang, sementara rakyat kecil menanggung beban berat.
Islam menolak segala bentuk ketimpangan, karena Nabi ﷺ bersabda:

“Tidak beriman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjelaskan bahwa kesejahteraan sejati hanya bisa terwujud jika setiap individu memiliki rasa empati dan keinginan untuk melihat sesama hidup layak. Maka, tugas pemerintah adalah menciptakan kebijakan yang berpihak kepada rakyat, bukan kepada kepentingan pribadi.

Penutup dan Doa

Khutbah Jumat 24 Oktober 2025 mengingatkan seluruh umat bahwa keadilan sosial bukan slogan kekuasaan , tetapi perintah ilahi. Bangsa yang menegakkan keadilan akan berdiri kokoh dan diberkahi Allah, sementara bangsa yang mengabaikannya akan hancur meski memiliki kekayaan melimpah. Keadilan untuk rakyat bukan sekadar pilihan moral, tetapi kewajiban agama dan kenegaraan.

Allahumma waffiq wulāta umurina lil-‘adli wal-amānati wal-rahmah.
Ya Allah, bimbinglah para pemimpin kami agar menegakkan keadilan dan mengasihi rakyatnya.
Teguhkan hati kami agar selalu mencintai kebenaran dan membenci kezaliman.
Jauhkan negeri ini dari kebijakan yang menindas dan pemimpin yang zalim.
Kuatkan persaudaraan di antara rakyat, dan jadikan keadilan sebagai fondasi tegaknya negeri ini.
Aamiin ya Rabbal ‘Aalamiin.

Share This Article