muslimx.id – Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva menegaskan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis bagi Brazil dalam memperkuat solidaritas negara-negara Selatan Global.
“Indonesia menjadi mitra strategis yang sangat penting bagi Brazil untuk memperkuat posisi negara-negara Selatan Global,” ujarnya saat bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Kamis (23/10).
Brazil berkomitmen memperkuat hubungan bilateral di bidang pendidikan, perdagangan, dan riset termasuk dorongan peningkatan kerja sama antar universitas dan sektor agrikultur.
Namun, dibalik semangat tersebut, muncul pertanyaan klasik, benarkah solidaritas Selatan Global memberi keadilan bagi rakyat, atau hanya menambah keuntungan bagi negara-negara Utara dan korporasi besar yang tetap mengendalikan pasar global?
Partai X: Selatan Global Harus Kuat, Bukan Sekadar Slogan
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R. Saputra, menegaskan agar diplomasi global Indonesia tidak terjebak pada simbolisme semata.
“Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Solidaritas itu baik, tapi harus berpihak pada keadilan ekonomi,” ujarnya.
Ia menilai gagasan Selatan Global seringkali hanya menjadi slogan politik tanpa distribusi manfaat nyata. “Jangan sampai atas nama solidaritas, tapi yang untung tetap negara-negara Utara dan korporasi besar,” tegasnya.
Partai X menilai Indonesia harus berhati-hati agar tidak hanya menjadi pemasok bahan mentah atau pasar produk industri asing.
“Kerja sama apalagi sebagai mitra sejati bukan sekadar menandatangani nota kesepahaman, tapi memastikan rakyat ikut merasakan manfaatnya,” ujar Prayogi.
Pandangan Islam: Kerja Sama Harus Berdiri di Atas Keadilan dan Amanah
Islam mengajarkan bahwa hubungan antarbangsa harus dibangun atas dasar keadilan (‘adl) dan kemaslahatan (maslahah), bukan atas kepentingan sepihak.
Allah ﷻ berfirman:
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Mā’idah: 2)
Dalam konteks global, kerja sama antarnegara adalah bentuk ta‘āwun (kerja sama) yang harus menjunjung nilai moral dan kemanusiaan. Bila hanya satu pihak yang diuntungkan, maka kerja sama itu telah kehilangan ruh keadilannya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak beriman seseorang di antara kamu hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ayat dan hadis ini menegaskan bahwa solidaritas sejati bukan soal kesamaan posisi diplomatik, tapi kesamaan rasa keadilan dan tanggung jawab moral.
Solusi Partai X: Diplomasi yang Berpihak pada Rakyat
Untuk memastikan kerja sama Selatan Global tidak hanya jadi panggung elit, Partai X menawarkan beberapa langkah nyata:
- Fokus pada ekonomi rakyat. Setiap perjanjian perdagangan harus menjamin keterlibatan petani, nelayan, dan UMKM dalam rantai pasok global.
- Dorong transfer teknologi. Indonesia perlu menegosiasikan kolaborasi riset dan inovasi industri, bukan hanya ekspor bahan mentah.
- Bangun kerja sama pendidikan. Universitas kedua negara harus berkolaborasi dalam bidang energi terbarukan, agrikultur, dan teknologi ramah lingkungan.
- Pastikan transparansi publik. Setiap bentuk kerja sama internasional wajib dapat diawasi rakyat agar tidak dimonopoli penguasa atau korporasi.
- Jaga kedaulatan ekonomi. Setiap investasi asing harus tunduk pada aturan nasional yang melindungi sumber daya dan kesejahteraan rakyat.
Penutup: Keadilan Global Dimulai dari Kejujuran Negara
Islam menolak segala bentuk ketimpangan yang menjadikan negara miskin sebagai alat politik atau pasar bagi negara kaya.
Allah ﷻ menegaskan:
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain dengan jalan yang batil.” (QS. Al-Baqarah: 188)
Maka, diplomasi yang benar menurut Islam adalah diplomasi yang menegakkan amanah, memperjuangkan kesejahteraan rakyat, dan menjaga martabat bangsa. Kerja sama antarnegara itu baik, tapi jangan sampai rakyat hanya jadi penonton. Selatan Global harus kuat bersama, bukan hanya jadi slogan.