Pemindahan ASN IKN, Islam Ingatkan: Pembangunan Sejati Adalah yang Menyentuh Kehidupan Rakyat

muslimX
By muslimX
4 Min Read

muslimx.id  – Pemerintah Indonesia telah memasuki fase kedua pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui Peraturan Presiden No. 79 Tahun 2025, dengan target menjadikan IKN sebagai pusat pemerintahan pada tahun 2028.

Sebagai langkah awal, sebanyak 4.100 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari 16 kementerian dan lembaga dijadwalkan akan berpindah ke kawasan IKN pada November 2025. Fase ini disebut sebagai tonggak penting dalam upaya membangun ekosistem sosial dan birokrasi baru di Kalimantan Timur.

Namun, di tengah gencarnya proyek raksasa ini, muncul pertanyaan dari berbagai kalangan: apakah rakyat benar-benar merasakan manfaat dari pembangunan ini?

Partai X: Rakyat Butuh Aksi Nyata, Bukan Sekadar Janji Proyek

Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan menyoroti bahwa pemindahan ASN dan pembangunan fisik IKN tidak boleh menutup mata terhadap realitas sosial masih banyak rakyat yang berjuang untuk kebutuhan dasar pekerjaan, pendidikan, dan kesehatan.

“Pembangunan ibu kota baru memang penting, tapi jangan sampai mengalihkan perhatian dari persoalan yang lebih mendasar, yaitu kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Partai X menilai proyek besar seperti IKN memang bisa menjadi simbol kemajuan bangsa, namun tidak boleh menguras perhatian dan anggaran publik tanpa arah manfaat yang jelas bagi rakyat kecil.

“Rakyat membutuhkan lebih dari sekadar investasi besar. Mereka butuh layanan dasar yang lebih baik, kesejahteraan yang merata, dan kehidupan ekonomi yang berkelanjutan,” tegas Rinto.

Data menunjukkan, total investasi yang telah dikomitmenkan untuk IKN mencapai Rp 225 triliun, bersumber dari APBN, skema KPBU, dan investasi swasta. Namun, sebagian besar dana itu masih terfokus pada pembangunan fisik, bukan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Pandangan Islam: Pembangunan Tanpa Keadilan Adalah Kesombongan

Islam memandang bahwa pembangunan bukan hanya soal fisik dan infrastruktur, tetapi tentang keseimbangan, kemaslahatan, dan keadilan.

Allah ﷻ berfirman:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu lupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia; dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi.” (QS. Al-Qashash: 77)

Ayat ini menegaskan bahwa pembangunan harus membawa kebaikan dan kemanfaatan, bukan hanya untuk golongan tertentu, tetapi bagi seluruh rakyat.

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)

Maka, proyek yang besar sekalipun akan kehilangan nilai ibadahnya bila tidak membawa keberkahan bagi rakyat. Dalam Islam, keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan adalah ukuran keberhasilan pemerintahan yang sesungguhnya.

Solusi: Menata Ulang Prioritas Pembangunan

Sejalan dengan prinsip Islam tentang keadilan dan keseimbangan, Partai X mengusulkan beberapa langkah konkrit agar proyek IKN tetap berpihak pada rakyat:

  1. Prioritaskan Anggaran Sosial.
    Pembangunan IKN harus diimbangi dengan peningkatan anggaran untuk pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
  2. Transparansi dan Partisipasi Publik.
    Rakyat berhak tahu ke mana dana IKN mengalir. Pemerintah perlu membuka ruang dialog dan pengawasan publik agar tidak terjadi penyimpangan.
  3. Pemerataan Pembangunan.
    Jangan biarkan IKN menjadi pusat kemewahan baru, sementara daerah lain tertinggal. Pembangunan harus berjalan serentak di seluruh wilayah.
  4. Fokus pada SDM, bukan hanya Gedung.
    ASN yang pindah ke IKN harus menjadi agen perubahan birokrasi, bukan sekadar penghuni kantor baru.

Penutup: Pembangunan Berkah Adalah yang Memihak Rakyat

Islam mengingatkan bahwa kekuasaan dan proyek besar hanyalah amanah. Jika pembangunan hanya memperindah kota tetapi mengabaikan nurani rakyat, maka yang dibangun hanyalah simbol, bukan keberkahan.

Bangsa ini tidak kekurangan proyek besar, tapi kekurangan ketulusan dan keadilan dalam membangun. Sebagaimana firman Allah ﷻ:

“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong, karena sesungguhnya kamu tidak dapat menembus bumi dan tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS. Al-Isra: 37)

Keadilan sosial adalah fondasi dari semua pembangunan. Islam menegaskan pembangunan sejati bukan diukur dari tingginya gedung, tapi dari tenangnya hati rakyat.

Share This Article