Khutbah Jumat Edisi 14 November 2025: Jangan Jadikan Kekuasaan Sebagai Alat Perpecahan Umat

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id Kekuasaan seharusnya menjadi jalan untuk menebar manfaat, bukan menanam kebencian. Seorang Muslim dengan niat ibadah akan selalu mengedepankan keadilan, kasih sayang, dan kejujuran.

Maka, marilah kita jadikan pemerintahan sebagai alat memperkuat ukhuwah, bukan merusaknya. Karena Islam datang bukan untuk memenangkan kelompok tertentu, tetapi untuk menyelamatkan manusia dan menegakkan rahmat bagi seluruh alam.

Politik dalam Pandangan Islam

Kita hidup di zaman di mana kekuasaan seringkali dijadikan alat untuk memecah belah umat, bukan untuk menebar rahmat. Padahal, dalam pandangan Islam, politik adalah amanah untuk menata kehidupan bersama agar penuh keadilan, kesejahteraan, dan kasih sayang.

Allah ﷻ berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 103:

“Berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.”

Ayat ini menjadi peringatan agar umat Islam tidak terjebak dalam fanatisme golongan, suku, partai, atau kepentingan pribadi. Sebab, ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim) jauh lebih tinggi nilainya daripada sekadar loyalitas berpolitik.

Pentingnya Menjaga Ukhuwah

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dalam kehidupan duniawi, selama tidak melanggar prinsip iman dan akhlak. Yang berbahaya adalah ketika perbedaan itu menimbulkan permusuhan, caci maki, dan kebencian di antara sesama Muslim.

Kita harus sadar bahwa musuh umat Islam bukanlah saudara kita yang berbeda pilihan, tetapi kezaliman, kemunafikan, dan kebodohan yang merusak persatuan. Maka, marilah kita jaga lisan dalam berucap, hati dalam menilai, dan perilaku dalam bermasyarakat.

Politik Sebagai Ibadah Sosial

Islam memandang politik sebagai bagian dari ibadah sosial, yaitu sarana untuk menegakkan kebaikan (amar ma’ruf) dan mencegah kemungkaran (nahi munkar). Namun, jika kekuasaan digunakan untuk menebar kebencian dan fitnah, maka politik itu berubah menjadi sumber perpecahan dan dosa sosial.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak menzaliminya dan tidak menyerahkannya (kepada bahaya).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika kita benar-benar ingin menegakkan politik yang rahmatan lil ‘alamin, maka mulailah dari diri sendiri menjaga ukhuwah (persaudaraan). Mengutamakan adab dan akhlak. Menghormati perbedaan pendapat.

Kekuatan umat Islam tidak diukur dari seberapa keras kita berdebat di dunia pemerintahan, tetapi seberapa kuat kita bersatu membela kebenaran dan menolong yang lemah.

Penutup: Doa dan Harapan

Politik dalam Islam bukanlah alat untuk menang sendiri, melainkan jalan untuk menghadirkan rahmat bagi semua. Perbedaan adalah ujian, dan persaudaraan adalah kemenangan yang sejati.

Ya Allah, perbaikilah keadaan umat Islam di seluruh penjuru dunia. Satukan hati kami di atas kebenaran dan keadilan. Jauhkan kami dari perpecahan, kebencian, dan fitnah dunia yang menyesatkan.

Jadikan para pemimpin kami orang-orang yang adil, amanah, dan mencintai rakyatnya. Bimbing kami agar selalu menegakkan kebenaran dan persaudaraan dalam setiap langkah kehidupan.

Ya Allah, jadikan negeri kami negeri yang aman, tenteram, dan penuh berkah bagi seluruh rakyatnya.

Share This Article