muslimx.id – Pemerintah mengumumkan rencana pembangunan pabrik pakan ternak senilai Rp20 triliun untuk memperkuat sektor peternakan nasional. Program besar ini diharapkan mampu mengurangi biaya produksi, menstabilkan harga pakan, dan memberikan perlindungan bagi 3,7 juta peternak rakyat.
Menteri Pertanian dan Kepala Badan Pangan Nasional, Andi Amran Sulaiman, menyebut investasi ini ditujukan untuk menjamin stabilitas harga pakan, vaksin, dan kebutuhan pendukung peternakan lainnya.
Partai X: Anggaran Rp20 Triliun Harus Dikelola dengan Transparan dan Adil
Partai X menilai pembangunan pabrik pakan dapat menjadi langkah strategis bagi stabilitas pangan nasional. Namun mereka mengingatkan bahwa anggaran sebesar Rp20 triliun bisa menjadi sumber penyimpangan apabila tidak diawasi dengan ketat.
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, kembali menegaskan prinsip dasar yang harus dipegang negara:
“Tugas negara itu melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat secara adil.”
Partai X menekankan bahwa kebijakan pakan ternak tidak boleh menjadi ruang permainan rente atau proyek yang hanya menguntungkan segelintir orang. Negara wajib memastikan bahwa peternak rakyat berada di pusat manfaat, bukan sekadar penonton dari kebijakan besar yang tidak menyentuh kebutuhan mereka.
Dalam pandangan Partai X, negara harus hadir sebagai pihak yang menjaga martabat peternak dengan kebijakan yang jujur, efisien, dan tidak memihak pada kepentingan sempit.
Pandangan Islam: Anggaran Rakyat Adalah Amanah yang Berat
Dalam perspektif Islam, pengelolaan anggaran negara bukan sekadar urusan administrasi, tetapi bagian dari amanah publik (amanah al-ummah) yang harus dijaga dengan setulus-tulusnya. Rasulullah ﷺ memperingatkan bahwa:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Investasi sebesar Rp20 triliun adalah titipan rakyat dan setiap titipan wajib dijaga, tidak boleh diselewengkan, disalahgunakan, atau menjadi sarana kezaliman ekonomi. Dalam syariat, mengambil keuntungan pribadi dari amanah publik termasuk bentuk ghulul (pengkhianatan), yang dosanya sangat berat.
Islam menegaskan bahwa negara harus bekerja dengan prinsip keadilan, keterbukaan, dan keberpihakan pada rakyat lemah, termasuk para peternak yang menggantungkan hidup pada stabilitas harga.
Solusi Partai X: Tata Kelola Bersih dan Pengawasan Berbasis Publik
Partai X mengusulkan beberapa langkah penting untuk menjaga agar proyek ini benar-benar menyejahterakan rakyat:
- Transparansi penuh penggunaan anggaran, mulai dari pengadaan bahan baku hingga konstruksi pabrik.
- Audit internal dan eksternal yang melibatkan publik dan lembaga independen, bukan audit formalitas yang tertutup.
- Harga pakan dan DOC yang adil bagi peternak rakyat agar tidak terjebak biaya produksi yang memberatkan.
- Integrasi data nasional produksi distribusi pakan, sehingga kebijakan tidak meleset dari kebutuhan lapangan.
- Perlindungan stabilitas ekonomi keluarga peternak, termasuk mencegah monopoli dalam distribusi bahan baku.
Penutup: Negara yang Adil Adalah Negara yang Menjaga Amanah Rakyat
Partai X menegaskan bahwa proyek Rp20 triliun ini harus menjadi jalan keberkahan, bukan sumber masalah baru. Negara dituntut hadir dengan keadilan dan keikhlasan dalam mengelola anggaran yang sangat besar ini.
Dalam pandangan Islam, amanah bukan hanya urusan dunia, tetapi juga urusan akhirat. Karena itu, setiap kebijakan harus diarahkan untuk menghindari kezaliman, menjaga hak rakyat, dan menghadirkan manfaat yang nyata bagi kehidupan mereka.
Negara kuat bukan karena anggaran besar, tetapi karena kejujuran dalam mengelolanya. Semakin bersih pengelolaan anggaran, semakin dekat negara kepada nilai keadilan yang diajarkan Islam.