Prabowo Bangga Kinerja Aparat, Islam Ingatkan: Kekuatan Negara Diukur dari Amanah, Bukan Sekadar Apresiasi

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id — Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa bangga atas dedikasi aparat dalam pemulihan pasca bencana di Sumatera. Apresiasi itu disampaikan saat menutup rapat terbatas penanganan bencana di Aceh. Presiden menilai aparat bekerja tanpa jeda selama berhari-hari dan mengapresiasi kepala daerah yang sigap bergerak di lapangan.

Selain memberikan pujian, Presiden Prabowo menegaskan agar penyaluran bantuan diperketat. Ia memperingatkan keras agar tidak ada praktik korupsi di tengah penderitaan rakyat. Pemeriksaan rantai distribusi logistik diperintahkan untuk mencegah manipulasi harga dan penyalahgunaan kewenangan.

Partai X: Komando Lapangan Adalah Cermin Keseriusan Negara

Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menilai penguatan komando lapangan adalah kebutuhan mutlak.

“Negara bukan hanya hadir, tapi harus memimpin,” katanya.

Menurut Partai X, pujian bangga kepada aparat harus dibarengi sistem pengawasan yang kuat, transparan, dan berpihak pada keselamatan rakyat. Kehadiran presiden di lapangan wajib diikuti dengan kontrol struktural agar tidak ada celah penyimpangan.

Islam Mengingatkan: Jabatan Adalah Amanah yang Akan Diadili

Islam memandang kekuasaan sebagai amanah besar, bukan kehormatan kosong. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyampaikan amanah kepada yang berhak.” (QS. An-Nisa: 58)

Firman ini menegaskan bahwa tanggung jawab pejabat bukan berhenti pada kerja keras, tetapi pada kejujuran dan keadilan dalam pelaksanaan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah seorang pemimpin menipu rakyatnya, kecuali Allah mengharamkan baginya surga.” (HR. Muslim)

Peringatan keras terhadap korupsi di tengah bencana mencerminkan bahwa bahaya terbesar bukan hanya banjir dan longsor, tetapi pengkhianatan terhadap amanah.

Dalam Islam, fungsi negara adalah ri’ayah syu’un al-ummah mengurusi urusan rakyat dengan keadilan dan kasih sayang. Negara tidak boleh hanya menjadi administrator penderitaan, tetapi harus menjadi pelindung nyawa, harta, dan martabat rakyat.

Solusi Partai X: Reformasi Sistem sebagai Jalan Amar Ma’ruf

Partai X mendorong:

  1. Musyawarah nasional berbasis kepakaran
  2. Digitalisasi distribusi bantuan
  3. Penguatan pengawasan publik
  4. Pendidikan moral dan integritas aparat
  5. Media negara sebagai penyebar informasi akurat

Semua langkah ini sejalan dengan prinsip Islam: maslahah ‘ammah (kemaslahatan umum) harus menjadi tujuan utama.

Penutup: Ketika Doa Rakyat Lebih Penting dari Pujian Manusia

Sebesar apa pun pujian bangga kepada aparat, yang lebih penting adalah apakah rakyat benar-benar terlindungi. Allah SWT berfirman:

“Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 281)

Dalam bencana, yang diuji bukan hanya alam, tetapi hati para pemimpin: apakah mereka tulus, adil, dan bersih. Partai X menegaskan bahwa pemulihan Sumatera harus menjadi ladang tobat kolektif agar kekuasaan kembali ke hakikatnya: khidmat bagi rakyat dan ibadah di hadapan Allah.

Semoga para pemimpin tidak mencari ridha kamera, tetapi getar takut kepada Allah. Sebab di hadapan-Nya, jabatan hanyalah titipan yang akan dipertanggungjawabkan satu per satu.

Share This Article