Kementan Percepat Oplah dan Cetak Sawah di Jambi, Islam Mengingatkan: Swasembada Pangan adalah Amanah Keadilan

muslimX
By muslimX
5 Min Read

muslimx.id  — Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian mendorong percepatan pelaksanaan program optimasi lahan (oplah) dan cetak sawah di Provinsi Jambi sebagai langkah strategis memperkuat produksi pangan nasional dan mendukung target swasembada pangan. 

Jambi dinilai memiliki potensi lahan yang masih luas dan dapat dikembangkan secara berkelanjutan apabila didukung tata kelola lahan yang baik, pemenuhan persyaratan teknis, serta pendampingan yang konsisten dari pemerintah pusat.

Pemerintah menetapkan Jambi sebagai salah satu wilayah prioritas penguatan produksi pangan, sejalan dengan target nasional pencetakan sawah hingga tiga juta hektar pada periode 2024–2029. Implementasi program oplah dan cetak sawah mulai menunjukkan dampak positif, ditandai dengan penurunan defisit pangan daerah dari sekitar 50 persen pada 2024 menjadi sekitar 37 persen pada 2025. Meski demikian, percepatan program masih diperlukan untuk menekan ketergantungan pasokan pangan dari luar daerah.

Pemerintah Provinsi Jambi menyatakan komitmen kuat mendukung kebijakan nasional dengan menyiapkan tambahan lahan hingga 40 ribu hektare serta melibatkan dinas teknis, pemerintah kabupaten, dan unsur keamanan guna mempercepat realisasi program. 

Partai X: Swasembada Pangan adalah Tugas Negara

Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menegaskan bahwa swasembada pangan merupakan bagian dari tugas utama negara. Menurutnya, negara memiliki kewajiban melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat secara adil.

Swasembada pangan dipandang sebagai bentuk perlindungan negara terhadap hak dasar warga. Pelayanan negara diwujudkan melalui kebijakan pangan yang adil dan berkelanjutan, sementara fungsi pengaturan negara harus memastikan tata kelola pangan tidak bergantung pada impor berlebihan.

Partai X menekankan bahwa kedaulatan pangan merupakan fondasi kedaulatan nasional. Produksi pangan harus berbasis kekuatan daerah dan partisipasi petani lokal, dengan pengelolaan lahan yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan keadilan sosial.

Islam Mengingatkan: Pangan adalah Amanah Kehidupan

Dalam perspektif Islam, pangan bukan sekadar komoditas ekonomi, melainkan amanah kehidupan yang menentukan keberlangsungan umat. Pengelolaan sumber pangan menyentuh aspek keadilan sosial, keberpihakan kepada petani, dan tanggung jawab negara menjaga kebutuhan dasar rakyat.

Allah SWT berfirman:

“Makanlah dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi.” (QS. Al-Baqarah: 60)

Ayat ini menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya, termasuk lahan pertanian, harus diarahkan pada pemenuhan kebutuhan manusia tanpa merusak tatanan sosial dan lingkungan. Swasembada pangan yang mengabaikan keberlanjutan dan keadilan justru bertentangan dengan prinsip Islam.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidaklah seorang pemimpin diberi amanah mengurus urusan kaum Muslimin, lalu ia tidak bersungguh-sungguh dan tidak menasehati mereka, melainkan ia tidak akan mencium bau surga.” (HR. Muslim)

Hadis ini menjadi peringatan bahwa pengelolaan pangan adalah bagian dari amanah kepemimpinan. Kelalaian dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan dapat berujung pada ketidakadilan yang merugikan rakyat kecil.

Solusi: Penguatan Program Oplah dan Swasembada Pangan

Partai X mengusulkan beberapa langkah konkret untuk mempercepat swasembada pangan:

  1. Pendampingan Teknologi Pertanian
    Program oplah harus disertai transfer teknologi agar produktivitas lahan benar-benar meningkat.
  2. Akses Sarana Produksi bagi Petani
    Petani perlu mendapatkan pupuk, benih, dan irigasi yang memadai serta tepat waktu.
  3. Pengawasan Anggaran yang Ketat
    Pengawasan diperlukan agar program bebas penyimpangan dan tepat sasaran.
  4. Pelibatan Petani sebagai Subjek Kebijakan
    Petani harus dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan, bukan sekadar objek program.

Penutup: Swasembada Pangan sebagai Ujian Amanah Kepemimpinan

Percepatan oplah dan cetak sawah di Jambi menjadi langkah strategis menuju kemandirian pangan. Namun lebih dari sekadar target produksi, swasembada pangan adalah ujian amanah kepemimpinan dan keberpihakan negara kepada rakyat.

Islam mengingatkan bahwa keberhasilan kebijakan pangan tidak hanya diukur dari angka statistik, tetapi dari terjaminnya hak rakyat atas pangan yang adil, berkelanjutan, dan bermartabat.

Allah SWT berfirman:

“Kemudian kamu pasti akan ditanya pada hari itu tentang nikmat yang kamu peroleh.” (QS. At-Takatsur: 8)

Semoga kebijakan percepatan swasembada pangan benar-benar menjadi jalan pemenuhan amanah, memperkuat kedaulatan nasional, dan menyejahterakan petani sebagai penjaga sumber kehidupan umat.

Share This Article