Aktivisme Palsu, Nafsu Pribadi, Mengatasnamakan Keadilan untuk Mencuri adalah Dosa Ganda

muslimX
By muslimX
4 Min Read

muslimx.id – Ketua LSM Masyarakat Peduli Lingkungan (MPL), MS (51), ditangkap Polda Banten karena diduga memeras PT Wahana Pamunah Limbah Industri dengan dalih laporan pencemaran lingkungan. Sejak 2020, MS diduga memanfaatkan posisi sebagai aktivis untuk meminta uang bulanan, bahkan fasilitas mewah seperti mobil dan gadget, dengan ancaman pelaporan ke kementerian terkait.

Dari sudut pandang Islam, menggunakan nama kebenaran untuk mendapatkan harta dengan cara yang batil adalah bentuk pengkhianatan yang besar. Aktivisme semacam ini bukanlah amar ma’ruf nahi munkar, melainkan tipu daya yang membungkus nafsu dengan jubah perjuangan.

“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil…” (QS. Al-Baqarah: 188)

Perilaku MS mencederai bukan hanya perusahaan yang menjadi korban, tapi juga masyarakat luas yang selama ini mempercayai peran LSM sebagai penyambung lidah rakyat tertindas.

Partai X: Menjual Nama Rakyat untuk Keuntungan Pribadi Adalah Khianat Ganda

Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menyatakan bahwa kasus ini menunjukkan bahaya ketika perjuangan rakyat dijadikan alat tawar-menawar oleh mereka yang haus keuntungan.

“Ketika aktivisme jadi tameng pemerasan, maka yang dikorbankan bukan cuma perusahaan, tapi seluruh kepercayaan publik,” ujar Rinto.

Pemimpin atau wakil rakyat yang menyelewengkan amanah umat akan menjadi musuh Allah di Hari Kiamat.

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Setiap pengkhianat akan memiliki bendera pada hari kiamat, yang ditegakkan sesuai kadar pengkhianatannya. Ketahuilah, tidak ada pengkhianatan yang lebih besar daripada seorang pemimpin yang berkhianat kepada rakyatnya.” (HR. Muslim)

Gerakan Lingkungan dalam Islam: Ikhlas, Amanah, dan Terikat Etika

Islam sangat menjunjung tinggi prinsip amar ma’ruf nahi munkar, termasuk dalam isu lingkungan. Namun, niat harus lurus dan cara harus bersih. Mengambil dana dari perusahaan bukanlah masalah jika dilakukan dalam transparansi dan tujuan yang jelas. Tapi jika diselubungi ancaman, maka itu bukan advokasi, melainkan ghulul (penggelapan amanah).

“Barang siapa yang mengambil (menggelapkan) sesuatu dari harta rampasan perang sebelum dibagi, maka pada hari kiamat ia akan memikul barang yang diambilnya itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Islam menekankan bahwa semua bentuk dana publik dan sosial adalah amanah. Setiap rupiah yang diklaim atas nama perjuangan rakyat akan ditanya asal dan penggunaannya.

Solusi Partai X: Aktivisme yang Jujur, Terbuka, dan Diawasi Umat

Sebagai bentuk respons, Partai X mengusulkan serangkaian solusi berbasis etika Islam dan prinsip sosial:

  1. Audit dana organisasi sosial yang mengklaim pembinaan dari perusahaan, agar tidak terjadi tumpang tindih antara aktivisme dan pemerasan.
  2. Wajibkan pelaporan publik dan digital atas kemitraan perusahaan dengan LSM transparansi adalah bagian dari akhlak Islami.
  3. Bentuk badan etik independen untuk menjaga marwah aktivisme lingkungan, agar gerakan ini tidak dibajak oleh orang-orang berkepentingan pribadi.
  4. Masukkan materi akhlak dan amanah dalam kurikulum Sekolah Negarawan, agar generasi pejuang rakyat terbiasa bekerja dengan integritas, bukan kelicikan.
  5. Perkuat mekanisme hisbah (pengawasan sosial) untuk mengimbangi pengawasan negara.

Jangan Rusak Kepercayaan Umat karena Nafsu Dunia

Islam mengajarkan bahwa kemenangan sejati adalah keberhasilan menjaga amanah, bukan keberhasilan meraih keuntungan pribadi dengan menyebut-nyebut nama rakyat.

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 27)

LSM dan gerakan rakyat adalah tiang penyangga keadilan. Tapi jika tiang ini keropos oleh kerakusan, maka bukan hanya perusahaan yang runtuh, kepercayaan umat pun ikut hancur. Gerakan rakyat harus suci dari kerakusan, dan bersih dari tipu daya.

Share This Article