Bansos Bukan Sedekah Kekuasaan: Islam Tegaskan, Rakyat Berhak Sejahtera Tanpa Menunggu Tekanan

muslimX
By muslimX
4 Min Read

muslimx.id Kementerian Sosial kembali menjanjikan pencairan bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPNT pada Juni ini. Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyebutkan penundaan disebabkan oleh koreksi data dan proses pembuatan rekening bagi penerima baru.

Namun Partai X mengingatkan: jangan sampai bansos dijadikan alat peredam kritik, bukan sistem pemenuhan hak sosial rakyat yang berkelanjutan. Dalam Islam, suara ini sejalan dengan prinsip utama pemerintahan: pemerintah adalah pelayan amanah umat, bukan pemberi kebaikan yang layak dipuji.

Islam: Negara Wajib Menjamin Kesejahteraan, Bukan Menunggu Rakyat Mengeluh

Dalam Islam, bantuan sosial kepada rakyat bukanlah kemurahan hati penguasa tapi kewajiban struktural yang tak boleh ditunda apalagi dipolitisasi. Allah SWT berfirman:

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS. Az-Zariyat: 19)

Bansos yang terlambat cair hanya setelah kritik publik menggema, menunjukkan bahwa sistem yang ada belum berpijak pada keadilan dan keistiqamahan. Negara Islam dituntut untuk mendistribusikan harta umat dengan adil dan tepat waktu, bukan berdasarkan kalkulasi penguasa.

Bansos dalam Islam: Bagian dari Sistem, Bukan Alat Kekuasaan

Rasulullah ﷺ membentuk Baitul Mal sebagai pusat pengelolaan harta negara, termasuk dana untuk fakir miskin, janda, anak yatim, dan semua yang membutuhkan. Penyaluran bantuan dilakukan:

  • Langsung dan rutin
  • Tepat sasaran
  • Tanpa tebar pesona

Islam melarang keras menjadikan bantuan sebagai alat pencitraan atau imbal jasa kekuasaan. Dalam QS. Al-Baqarah: 264 Allah memperingatkan:

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)…”

Maka ketika bansos dipublikasikan besar-besaran seolah hadiah kekuasaan, itu bertentangan dengan semangat ikhlas dan adil yang diajarkan Islam.

Kritik Partai X dalam Kacamata Islam: Relevan dan Perlu Didukung

Partai X menyampaikan bahwa bansos seharusnya:

  • Bukan sekadar reaksi atas tekanan
  • Tidak dijadikan instrumen elektoral
  • Harus berkelanjutan dan transparan

Ini sejalan dengan prinsip maqashid syariah (tujuan syariat Islam) dalam pengelolaan negara:

  • Hifzh al-mal: menjaga harta rakyat
  • Hifzh al-nafs: menjaga kehidupan dan kesejahteraan rakyat
  • Hifzh al-din dan al-‘irdh: mencegah manipulasi kekuasaan atas nama bantuan

Solusi Islam: Sistem Sosial Digital dan Amanah yang Berbasis Syura

Berikut solusi Islam yang bisa dikaitkan dengan tawaran Partai X:

1. Basis Data Fakir-Miskin Terintegrasi & Terbuka

Islam mendorong transparansi. Di masa Umar bin Khattab, pencatatan orang miskin dilakukan terstruktur dan diumumkan di mimbar masjid. Kini harus menggunakan teknologi digital berbasis keadilan, bukan manipulasi data untuk kepentingan pihak tertentu.

2. Pelibatan Masyarakat Lokal dalam Penyaluran

Prinsip syura (musyawarah) menuntut keterlibatan RT, RW, tokoh masyarakat, bahkan tetangga, untuk memastikan siapa yang paling berhak menerima, sebagaimana Rasul ﷺ sering meminta sahabat untuk menunjuk siapa yang paling membutuhkan di antara mereka.

3. Negara Harus Peka, Bukan Menunggu Kritik

Dalam sistem Islam, penguasa yang baik adalah yang menjemput kebutuhan rakyat sebelum mereka berteriak. Umar bin Abdul Aziz berkata:

“Aku tidak akan kenyang sebelum rakyatku kenyang.”

Inilah standar kepemimpinan dalam Islam: proaktif, bukan reaktif.

Jangan Ulangi Kesalahan Qabilah Quraisy, yang Anggap Bantuan sebagai Jasa Kekuasaan

Jika bantuan sosial terus dijadikan senjata retoris atau alat mempertahankan kekuasaan, maka itu adalah bentuk kezaliman yang dibungkus populisme. Islam melarang keras mempermainkan hak rakyat.

“Sesungguhnya Allah memerintahkan (kamu) untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia, supaya kamu menetapkannya dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58)

Rakyat bukan pengemis. Bansos bukan kebaikan negara. Itu adalah kewajiban yang harus dipenuhi secara sistemik, rutin, dan tanpa syarat.

Islam tidak hanya menyeru keadilan sosial, tapi juga menyediakan sistemnya. Bansos dalam Islam adalah bukti hadirnya negara sebagai rahmat, bukan hanya mesin kekuasaan.

Share This Article