Kopdes Merah Putih Bukan Sekadar Simbol, Dalam Islam Amanah untuk Menegakkan Keadilan Ekonomi Umat

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id – Pemerintah Indonesia terus mematangkan percepatan operasional program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Tiga lembaga, yaitu Kementerian Koperasi, Kementerian Ekonomi Kreatif/Bekraf, dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), telah menandatangani nota kesepahaman untuk mendukung program ini.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat pengoperasian Kopdes Merah Putih, di mana Bekraf akan mendorong potensi kreatif desa dan LKPP akan membantu dalam pengawasan mekanisme e-Katalog untuk memastikan akuntabilitas dalam pengadaan.

Kepala Bekraf Teuku Riefky menambahkan bahwa produk kreatif desa akan difasilitasi untuk bersaing di pasar nasional, dan warga desa akan dilatih untuk menjadi afiliator penjual daring melalui media sosial.

Kritik Partai X: Modal Sosial Harus Diikuti Modal Finansial

Menanggapi kebijakan ini, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R. Saputra, mengingatkan bahwa program Kopdes Merah Putih jangan hanya berhenti pada seremoni.

“Kalau rakyat cuma diberi bendera, tanpa diberi alat produksi dan modal kerja, ini namanya lip service,” katanya.

Prayogi mendorong agar negara tidak hanya menciptakan narasi optimisme, tetapi juga benar-benar melindungi, melayani, dan mengatur rakyat melalui kebijakan yang adil dan aplikatif. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Dan ingatlah ketika Tuhanmu memberitahukan: Jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat-Ku kepadamu; tetapi jika kamu mengingkari, maka sesungguhnya siksaan-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Ayat ini menekankan bahwa bersyukur atas nikmat seharusnya terlihat dalam tindakan nyata untuk kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan Ekonomi Berbasis Rakyat

Partai X menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tidak boleh hanya mengandalkan pasar bebas semata. Diperlukan lembaga-lembaga alternatif yang mendukung ekonomi berbasis rakyat. Koperasi Desa Merah Putih hanya akan berhasil jika tidak dijadikan proyek jangka pendek untuk kepentingan penguasa.

“Jangan sampai Kopdes Merah Putih hanya jadi seremoni, rakyat tetap miskin, pasar tetap dikuasai konglomerat,” tegas Prayogi.

Solusi Partai X untuk Keberhasilan Kopdes Merah Putih

Partai X menawarkan beberapa solusi agar program ini tidak berakhir menjadi simbol belaka:

  1. Alokasi dana komunitas desa: yang dapat diakses oleh koperasi tanpa bunga.
  2. Akses perbankan: menjamin akses perbankan dengan sistem penjaminan gotong royong berbasis komunitas.
  3. Pelatihan teknologi dan literasi digital: koperasi desa perlu diberikan akses untuk bersaing di platform digital, bukan hanya menjadi afiliator, tetapi juga sebagai produsen yang mengendalikan rantai nilai ekonomi digital.

Penutup: Kedaulatan Ekonomi Rakyat

Partai X mengingatkan bahwa sejarah telah mencatat banyak program pemberdayaan desa yang gagal karena lemahnya aspek kelembagaan dan kontrol publik.

“Rakyat tidak butuh bendera untuk difoto, rakyat butuh alat produksi dan kedaulatan ekonomi yang nyata,” tegas Prayogi.

Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad, no. 23408)

Share This Article