Hoegeng Awards Baik, Islam Ingatkan Butuh Polisi yang Menjaga Amanah Setiap Hari, Bukan Hanya Saat Seremoni!

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali menegaskan komitmennya terhadap pelayanan publik yang humanis dan profesional melalui penganugerahan Hoegeng Awards 2025. Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan bahwa penghargaan ini mencerminkan pengabdian Bhayangkara yang berintegritas dan melayani dengan hati. Acara ini digelar di Auditorium Mutiara STIK-PTIK, Jakarta Selatan, pada Rabu (16/7/2025), sebagai simbol budaya kerja baru Polri.

Keadilan Harus Ditegakkan Setiap Hari, Bukan Sekadar Dipamerkan

Namun, Partai X menyatakan bahwa seremoni tahunan seperti Hoegeng Awards belum menyentuh akar masalah yang dihadapi kepolisian di Indonesia. Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R. Saputra, menekankan bahwa tugas negara adalah tiga yaitu melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.

“Penghargaan itu baik, tapi rakyat di kampung-kampung tetap takut pada polisi yang menyalahgunakan wewenang,” kata Prayogi.

Ia mencatat bahwa banyak daerah masih minim kehadiran polisi yang benar-benar melayani, bukan sekadar muncul saat ada liputan media.

Prayogi merujuk pada prinsip dalam Al-Qur’an:

“Dan apabila kamu berbicara, maka hendaklah kamu bercakap dengan adil…” (QS. An-Nisa: 135)

Hal ini menegaskan pentingnya keadilan dalam tindakan aparat, sehingga rakyat dapat merasa aman dan terlindungi.

Reformasi Kultural dan Struktur: Amanah Itu Bukan Sekali-Setahun

Partai X menegaskan bahwa selama aparat kepolisian tidak hadir secara konsisten di tengah masyarakat dengan perilaku yang humanis dan berpihak pada rakyat, kepercayaan publik terhadap lembaga kepolisian akan tetap rendah, meskipun ratusan penghargaan seperti Hoegeng Awards dibagikan.

Menurut prinsip Partai X, negara yang baik terbentuk dari pemerintah yang menjalankan kewenangan secara efektif, efisien, dan transparan demi keadilan dan kesejahteraan rakyat. Polisi harus mengemban nilai-nilai kenegarawanan, bukan sekadar menjadi birokrat pelaksana.

Solusi Partai X: Pendidikan Nurani dan Pengawasan yang Bertanggung Jawab

Partai X menawarkan solusi jangka panjang melalui pendidikan kader negarawan, termasuk dalam tubuh kepolisian. Sekolah Negarawan yang didorong Partai X dapat berfungsi sebagai tempat reformasi pemikiran, membentuk aparat yang memiliki wawasan etika, konstitusi, dan kepentingan rakyat.

Solusi konkret lainnya meliputi:

  • Audit Kinerja Publik: Mengadakan audit terbuka terhadap kinerja aparat kepolisian.
  • Pemutakhiran Pengawasan Internal dan Eksternal: Memperkuat sistem pengawasan untuk memastikan aparat bertanggung jawab.
  • Penguatan Peran Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam pengambilan kebijakan dan pengawasan Polri.

“Rakyat tidak butuh sekadar lima nama teladan. Mereka butuh satu juta polisi yang hadir setiap hari dengan hati nurani dan keberpihakan,” tegas Prayogi.

Penutup: Amanah Itu Berat, Jangan Hanya Dipamerkan

Partai X menutup pernyataannya dengan peringatan bahwa negara tidak boleh hanya terlihat hebat dalam seremoni, tapi perlu hadir untuk benar-benar membela rakyat tanpa syarat. Jika tidak, maka kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian akan terus melemah, dan cita-cita untuk menciptakan keadilan sosial akan tetap jauh dari kenyataan.

Share This Article