muslimx.id – Delapan anak tinggal di Rumah Ceria Nusantara, sebuah panti asuhan yang kini nyaris tutup. Tak ada lagi pengurus, hanya tersisa Ummi Siti Gunasih yang bertahan mengasuh dan mendidik mereka. Setiap hari anak-anak itu belajar mengaji, berdoa, dan tetap bersekolah meski dalam keterbatasan. Sementara itu, di tempat lain, negara justru sibuk meresmikan istana megah. Ketimpangan ini menyayat hati, di mana anak-anak kehilangan perlindungan, tapi istana kekuasaan terus dibangun.
Ketika Istana Diresmikan, Anak Panti Dibiarkan
Realitas sosial ini menjadi ironi. Negara yang katanya hadir untuk rakyat justru tak ada saat rakyat paling membutuhkan. Seperti diungkap oleh Diana Isnaini Majelis Tinggi Partai X:
“Negara ini terlalu sibuk meresmikan istana baru, tapi abai pada ‘rumah harapan’ rakyat.”
Apa gunanya kekuasaan jika amanah terlantar? Apa maknanya proyek mercusuar jika anak-anak dibiarkan tanpa tempat berteduh dan jaminan pendidikan?
Islam Memuliakan Anak Yatim dan Melarang Menelantarkan
Allah SWT telah mengingatkan dengan tegas dalam Al-Qur’an:
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim.” (QS. Al-Ma’un: 1–2)
Rasulullah SAW bahkan bersabda:
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim akan berada di surga seperti ini.” (HR. Bukhari)
(Beliau mengisyaratkan dengan dua jari, menunjukkan kedekatan yang erat.)
Menelantarkan anak yatim bukan hanya kelalaian moral, tapi juga bentuk kedustaan terhadap agama dan amanah Allah.
Anak-anak bukan statistik. Mereka adalah jiwa-jiwa yang harus dijaga. Bila negara memilih diam, maka para pemimpin telah berkhianat terhadap tugasnya.
Solusi Islam: Dana Sosial Terstruktur dan Audit Keadilan Anak
Partai X mengusulkan langkah nyata berbasis prinsip keadilan:
- Dana Prioritas Sosial Nasional – Anggaran yang dipisahkan khusus untuk mendukung panti asuhan, rumah singgah, dan komunitas pendidikan akar rumput.
- Audit Keadilan Anak Tahunan – Evaluasi rutin yang melibatkan masyarakat untuk memastikan tidak ada anak yang kehilangan akses pada pendidikan dan tempat tinggal.
Penutup: Ketika Kekuasaan Tidak Berpihak, Maka Keadilan Mati
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya…” (QS. An-Nisa: 58)
Anak-anak seperti Hakim dan Raja bukan hanya membutuhkan nasi dan buku. Mereka membutuhkan negara yang benar-benar hadir, bukan sekadar memberi simbol dan seremoni. Bila kekuasaan tidak berpihak pada mereka, maka kezaliman telah merasuk ke dalam tubuh negara.
Kini saatnya kembali pada ajaran Islam yaitu melindungi yang lemah, dan hadirkan keadilan dalam setiap kebijakan.