Prabowo Bicara Lapangan Kerja: Islam Ingatkan, Kerja Bukan Sekadar Sibuk tapi Harus Layak

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id  – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memperluas lapangan kerja di Indonesia. Dalam pertemuan dengan media di Hambalang, Bogor, Prabowo menyebut potensi lapangan kerja yang besar sebagai fokus pemerintah. Ia menyatakan bahwa pemerintah telah membuka peluang kerja di berbagai sektor, terutama bagi rakyat di daerah dan kelompok yang kesulitan mendapat pekerjaan.

Namun, kritik tajam datang dari Partai X. Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, menegaskan bahwa realitas di lapangan justru berbeda. “Kerja rakyat malah semakin berat!” tegasnya. 

Menurut Prayogi, meskipun pemerintah menciptakan lapangan kerja baru, kualitas pekerjaan yang ditawarkan sering kali tidak memadai dan jauh dari standar kesejahteraan.

Ketimpangan dalam Cipta Lapangan Kerja

Klaim penciptaan lapangan kerja yang besar ternyata tidak menjawab persoalan rakyat kecil. Banyak pekerjaan yang tersedia hanya berupah rendah, tanpa jaminan sosial, dan tidak sanggup menutup kebutuhan dasar hidup.

“Jika pemerintah ingin menciptakan lapangan kerja yang bermakna, harus ada perubahan sistem agar pekerjaan tersebut benar-benar mampu memberikan kesejahteraan yang layak bagi rakyat,” ujar Prayogi.

Dalam pandangan Islam, bekerja memang sebuah ibadah, tetapi hasil dari kerja itu harus bisa menegakkan keadilan sosial. Rasulullah SAW bersabda:

“Berikanlah kepada pekerja upahnya sebelum kering keringatnya.” (HR. Ibnu Majah)

Hadis ini menegaskan bahwa pekerja bukan sekadar objek ekonomi, melainkan manusia yang punya hak atas kesejahteraan.

Islam Ingatkan: Bekerja Harus Menjamin Kesejahteraan

Al-Qur’an menegaskan fungsi negara bukan hanya menciptakan aktivitas kerja, tapi memastikan kemakmuran hasil kerja itu dirasakan rakyat. Allah SWT berfirman:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia.” (QS. Al-Qashash: 77)

Ayat ini mengingatkan agar kerja bukan hanya aktivitas ekonomi, tetapi juga jalan menuju kesejahteraan dan keberkahan hidup. Jika rakyat dipaksa bekerja keras tanpa perlindungan, maka negara gagal menunaikan amanahnya.

Solusi Partai X: Fokus pada Kualitas, Bukan Sekadar Kuantitas

Partai X menegaskan bahwa RUU atau program apapun terkait lapangan kerja harus berorientasi pada tiga hal:

  1. Peningkatan kualitas pekerjaan memastikan upah layak sesuai kebutuhan hidup.
  2. Perlindungan sosial yang adil jaminan bagi pekerja, terutama di sektor informal.
  3. Pemerataan kesempatan agar pembangunan tidak hanya menguntungkan kota besar, tetapi juga daerah terpencil.

Dengan demikian, penciptaan lapangan kerja tidak sekadar formalitas, melainkan bentuk pengabdian negara kepada rakyat sebagaimana prinsip keadilan Islam.

Penutup: Amanah Islam tentang Pekerjaan

Melindungi rakyat bukan sekadar memberi mereka pekerjaan, tetapi memastikan pekerjaan itu membawa kehidupan yang layak.

Islam pun menegaskan hal yang sama. Dalam QS. An-Nahl: 97, Allah berfirman:

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.”

Kehidupan yang baik (hayatan thayyibah) itu mencakup pekerjaan yang manusiawi, adil, dan mensejahterakan. Maka, pemerintah tidak boleh puas hanya dengan angka statistik, tetapi harus memastikan rakyat benar-benar merasakan kemakmuran dari kerja kerasnya.

Share This Article