Prabowo Bahas Ubi dan Giant Sea Wall, Islam Ingatkan untuk Menakar Prioritas dengan Timbangan Syariat

muslimX
By muslimX
4 Min Read

muslimx.id  – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan, Presiden menekankan penyelesaian masalah ubi kayu, singkong, dan tapioka. Pemerintah disebut akan melibatkan daerah serta pelaku industri dengan prioritas kesejahteraan petani.

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas di Hambalang bersama jajaran kementerian bidang perekonomian dan instansi terkait. Agenda rapat mencakup isu strategis sektor pertanian, energi, dan infrastruktur.

Di sektor energi, Prabowo membahas produksi molase dan rencana penyediaan listrik pedesaan berbasis tenaga surya. PT Danantara diperintahkan menyiapkan prototipe dalam waktu tiga hingga lima bulan.

Selain itu, ratas menyoroti pembangunan giant sea wall di Pantura Jawa. Proyek ini diproyeksikan berdampak bagi sekitar 50 juta masyarakat pesisir.

Partai X: Rakyat Membutuhkan Keadilan Ekonomi

Partai X melalui Anggota Majelis Tinggi sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, mengingatkan kembali hakikat tugas negara.

“Negara harus melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Bukan sekadar proyek besar,” tegasnya.

Menurut Partai X, fokus kebijakan pangan seharusnya pada ketersediaan, distribusi, dan harga yang adil. Rakyat membutuhkan makan setiap hari, bukan sekadar janji proyek infrastruktur berskala raksasa yang belum tentu menjawab kebutuhan dasar mereka. Tidak hanya sekedar menekankan penyelesaian masalah ubi kayu, singkong, dan tapioka.

Sudut Pandang Islam: Keadilan dalam Pemenuhan Kebutuhan

Islam menegaskan pentingnya keadilan dalam pemenuhan kebutuhan pokok rakyat. Allah SWT berfirman:

“Dan berikanlah kepada mereka haknya, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (QS. Al-Isra: 26).

Ayat ini mengingatkan bahwa prioritas negara adalah memastikan hak rakyat terpenuhi, bukan menghamburkan anggaran untuk proyek yang belum tentu mendesak.

Partai X menegaskan negara adalah milik seluruh rakyat, bukan kelompok pejabat atau korporasi. Pemerintah hanya pemegang amanah yang wajib mensejahterakan seluruh warga.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Seorang pemimpin adalah pengurus rakyat, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam prinsipnya, Partai X mendorong kebijakan pertanian berbasis kerakyatan, energi terjangkau untuk pedesaan, serta infrastruktur yang menyentuh kebutuhan pokok. Bukan proyek mercusuar yang rawan mengabaikan kepentingan rakyat.

Solusi Partai X: Prioritaskan Petani dan Akses Pangan

Partai X menawarkan solusi nyata:

  1. Pemerintah harus memastikan subsidi dan harga beli hasil tani yang layak bagi petani.
  2. Energi pedesaan sebaiknya dikembangkan berbasis komunitas agar rakyat tidak sekedar jadi konsumen.
  3. Pembangunan infrastruktur harus berorientasi pada kebutuhan rakyat, bukan hanya perlindungan kawasan industri atau proyek besar.
  4. Setiap kebijakan harus melalui uji publik agar aspirasi rakyat benar-benar terdengar.

Kesimpulan: Kedaulatan Pangan

Dengan langkah itu, Partai X yakin kedaulatan pangan bukan hanya ubi kayu, singkon dan tapioka akan mewujudkan keadilan sosial. Proyek besar mungkin penting, tetapi rakyat harus makan hari ini.

Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an:

“Dan janganlah kamu menyerahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.” (QS. An-Nisa: 5).

Ayat ini menekankan bahwa harta dan kebijakan negara adalah pokok kehidupan rakyat, sehingga pengelolaannya harus berpihak pada kesejahteraan, bukan hanya pada kepentingan penguasa dan proyek besar.

Share This Article