Harga Emas Meledak, Islam Ingatkan: Keadilan Ekonomi adalah Amanah, Bukan Sekadar Statistik

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.idLonjakan harga emas dunia mencapai 40 persen pada September 2025 telah memicu kenaikan inflasi nasional dari 2,3 persen menjadi 2,65 persen. Meski masih dalam target, dampaknya sangat terasa bagi masyarakat menengah ke bawah. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut ketegangan hubungan antarnegara, perang tarif, dan kebijakan moneter AS sebagai pemicu utama kenaikan harga emas global.

Partai X menyoroti bahwa inflasi bukan sekadar angka, melainkan beban hidup nyata rakyat. Pemerintah dinilai terlalu fokus pada statistik, bukan pada realitas sosial-ekonomi masyarakat yang semakin berat.

Partai X: Pentingnya Keadilan Ekonomi 

Menanggapi kondisi ini, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, mengingatkan bahwa tugas negara itu tiga melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Ia menegaskan, lonjakan inflasi akibat kenaikan harga emas harus dilihat dari sisi kesejahteraan, bukan statistik semata.

“Rakyat makin berat hidupnya, sementara emas simbol kekayaan malah makin ringan nilainya di tangan mereka,” ujar Rinto.

Menurutnya, pemerintah tidak boleh hanya menenangkan publik dengan klaim angka inflasi yang ‘terkendali’. Bagi rakyat, sekecil apa pun kenaikan harga berarti penurunan daya beli. Negara harus hadir bukan hanya menghitung, tapi melindungi dan melayani.

Pandangan Islam: Harta Harus Dikelolah Dengan Amanah

Islam memiliki prinsip dasar dalam mengatur ekonomi: keadilan, keberkahan, dan keberpihakan pada yang lemah. Al-Qur’an menegaskan:

“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian dari hasil harta itu dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.” (QS. An-Nisa: 5)

Ayat ini menegaskan bahwa harta adalah instrumen kehidupan yang harus dikelola dengan amanah, bukan untuk memperkaya segelintir orang. Kenaikan harga emas dan inflasi bukan sekadar isu ekonomi global, tapi ujian terhadap sejauh mana negara dan masyarakat menjalankan prinsip amanah dalam mengelola kekayaan publik.

Inflasi yang dibiarkan tanpa perlindungan terhadap kelompok lemah dapat menjadi bentuk pengabaian terhadap amanah kepemimpinan.

Solusi Sistemik dan Moral Menghadapi Gejolak Ekonomi 

  1. Tegakkan Keadilan dalam Distribusi
    Pemerintah harus memastikan kebijakan ekonomi tidak hanya berpihak pada neraca makro, tetapi menjamin kebutuhan dasar rakyat: pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan.
  2. Perkuat Zakat, Infaq, dan Waqaf
    Instrumen keuangan sosial Islam bisa menjadi penyangga ekonomi rakyat ketika inflasi melonjak.
  3. Transparansi dan Amanah Kepemimpinan
    Kebijakan fiskal dan moneter harus terbuka dan bisa dipertanggungjawabkan.
  4. Musyawarah Ulama dan Ahli Ekonomi
    Islam mendorong musyawarah dalam kebijakan publik.

Penutup: Ekonomi Bukan Sekedar Angka 

Lonjakan harga emas dan inflasi adalah ujian bagi semua pemerintah, partai, dan masyarakat. Islam mengingatkan bahwa ekonomi bukan sekadar urusan angka, melainkan soal amanah, keadilan, dan tanggung jawab moral.

Partai seharusnya tidak hanya bersuara saat krisis, tetapi menjadi teladan dalam amanah pengelolaan publik. Islam telah memberi fondasi kuat keadilan ekonomi, zakat sebagai instrumen sosial, dan kepemimpinan yang bertanggung jawab.

Share This Article