muslimx.id — Presiden Prabowo Subianto dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 menegaskan semangat pemuda 1928 harus terus hidup. “Mereka hanya ingin satu hal Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat, bermartabat,” ujarnya.
Presiden juga menyoroti perjuangan rakyat untuk hidup layak. Mulai dari petani, nelayan, hingga buruh, semua masih berjuang demi kebutuhan dasar. “Seluruh rakyat Indonesia harus hidup layak,” tegasnya.
Partai X: Hidup Layak Adalah Hak, Bukan Hadiah
Menanggapi hal itu, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menyampaikan,
“Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.”
Ia menilai hidup layak bukan hadiah dari negara, tapi hak konstitusional rakyat.
“Kalau rakyat masih berjuang sendiri untuk makan dan pendidikan, artinya negara belum tuntas menjalankan tugasnya,” ujarnya.
Partai X menegaskan, kebijakan negara harus berpihak pada kesejahteraan rakyat. Keadilan sosial, kemandirian ekonomi, dan pelayanan publik yang berpihak pada yang lemah menjadi dasar perjuangan.
Pandangan Islam: Kesejahteraan Rakyat adalah Tanggung Jawab Amanah
Islam menegaskan bahwa pemimpin adalah pengurus umat, bukan penguasa atas mereka. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Imam (pemimpin) adalah pengurus rakyat, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ayat lain menegaskan:
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain dengan cara yang batil…” (QS. Al-Baqarah: 188)
Keadilan sosial dalam pandangan Islam bukan sekadar cita-cita, tetapi perintah syar’i. Negara wajib memastikan rakyat memiliki akses hidup layak sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan.
Negara yang membiarkan rakyatnya miskin dan terpinggirkan berarti telah abai terhadap amanah Allah. Karena dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya…” (QS. An-Nisa: 58)
Solusi: Negara Hadir dengan Kebijakan Berkeadilan
Partai X menyerukan agar peringatan Sumpah Pemuda tidak berhenti di seremoni, tapi diwujudkan dalam langkah nyata:
- Membuka lapangan kerja berbasis ekonomi rakyat.
- Menjamin akses pendidikan dan gizi layak bagi generasi muda.
- Melakukan reformasi bantuan sosial agar memberdayakan, bukan menggantungkan.
- Menerapkan kebijakan fiskal yang berpihak pada rakyat kecil.
Penutup: Semangat Pemuda, Amanah Negara
Semangat Sumpah Pemuda sejati bukan hanya tentang bersatu dalam kata, tapi berjuang dalam kebijakan yang nyata.
Hidup layak bukan bonus politik, melainkan hak rakyat yang dijamin Allah SWT dan wajib ditunaikan oleh negara.
“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di muka bumi dan menjadikan mereka pemimpin serta menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).” (QS. Al-Qashash: 5)
Semoga para pemimpin negeri ini meneladani makna Sumpah Pemuda dengan menegakkan keadilan sosial dan menjamin hidup layak bagi seluruh rakyat Indonesia.