Petani Cash Rich, Islam Ingatkan: Kesejahteraan Harus Merata Tanpa Zalim

muslimX
By muslimX
4 Min Read

muslimx.id – Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menyebut petani Indonesia saat ini sedang cash rich dan berada pada tingkat kesejahteraan tertinggi dalam puluhan tahun terakhir. Pernyataan itu disampaikan dalam US–Indonesia Investment Summit di Jakarta. Ia merujuk pada kenaikan HPP gabah dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram serta penurunan HET pupuk urea dan NPK sebesar 20 persen. Menurutnya, dua kebijakan ini memperkuat daya beli petani dan meningkatkan aktivitas belanja daring masyarakat desa.

Partai X: Kesejahteraan Harus Diukur Secara Adil dan Transparan

Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, menegaskan bahwa negara memiliki kewajiban melindungi, melayani, dan mengatur rakyat tanpa kecuali. Ia menilai bahwa klaim kesejahteraan petani tidak boleh hanya didasarkan pada peningkatan konsumsi atau belanja daring. Yang lebih penting adalah daya tahan pendapatan, stabilitas harga, dan keberlanjutan kesejahteraan keluarga tani dalam jangka panjang.

Prayogi menekankan perlunya kejujuran dan transparansi data, sebagaimana prinsip Islam menuntut amanah. Ia mengutip firman Allah SWT:

“Dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58)

Ayat ini, katanya, menjadi pengingat bahwa negara wajib menilai dan menetapkan kebijakan berdasarkan keadilan, bukan sekadar optimisme.

Prinsip Islam: Kesejahteraan Tidak Boleh Eksklusif dan Tidak Boleh Menzalimi

Partai X menegaskan bahwa Islam memerintahkan agar kesejahteraan tidak hanya dinikmati sebagian kelompok. Rakyat adalah pemilik negara, dan pemerintah hanyalah pelaksana mandat. Karena itu, kebijakan pertanian harus memastikan manfaat ekonomi mengalir merata ke petani kecil, petani gurem, dan wilayah yang belum mendapatkan dukungan cukup.

Prinsip ini sejalan dengan sabda Nabi Muhammad SAW:

“Tidak beriman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa kebijakan negara tidak boleh menimbulkan ketimpangan atau membiarkan sebagian rakyat tertinggal.

Partai X menilai bahwa kesejahteraan petani hanya akan kuat bila diiringi stabilitas harga pangan, perlindungan dari tengkulak, serta pembangunan pertanian yang memuliakan keluarga tani sebagai pilar ketahanan negara.

Solusi Partai X: Penguatan Sistemik agar Manfaatnya Merata

Partai X mengusulkan serangkaian langkah yang selaras dengan prinsip keadilan dan amanah:

  1. Memperkuat infrastruktur pascapanen agar petani menerima harga yang lebih stabil dan adil.
  2. Membangun distribusi yang transparan dan memotong praktik perantara yang merugikan petani.
  3. Memperluas akses teknologi, benih unggul, dan pembiayaan syariah bagi petani.
  4. Memperbarui data kesejahteraan petani secara berkala dan mempublikasikannya agar rakyat melihat kondisi nyata.
  5. Menguatkan posisi petani sebagai subjek pembangunan, bukan hanya objek program pemerintah.

Langkah-langkah ini bertujuan memastikan kesejahteraan tidak hanya dirasakan di sentra tertentu, tetapi tersebar adil di seluruh wilayah Indonesia.

Penutup: Kesejahteraan Harus Hadir Tanpa Zalim

Partai X menegaskan bahwa kesejahteraan petani tidak boleh hanya menjadi narasi. Islam mengingatkan bahwa keadilan adalah fondasi negara yang kuat, dan tidak boleh ada kebijakan yang menzalimi sebagian rakyat dengan membiarkan mereka tertinggal. Kesejahteraan sejati hadir ketika seluruh keluarga tani dari desa terpencil hingga pusat produksi merasakan manfaat yang adil, bertahap, dan berkelanjutan. Pemerintah wajib memastikan bahwa setiap kebijakan benar-benar membawa keberkahan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Share This Article