muslimx.id – Insiden serius kembali terjadi di SPBU 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat (4/8/2025). Sebanyak 8.000 kiloliter Biosolar tercampur ke dalam tangki Pertalite, akibat kesalahan teknis saat proses bongkar muat BBM. Pengawas SPBU diduga salah menyambung pipa mobil tangki, menyebabkan bahan bakar tercemar disalurkan ke masyarakat, merusak kendaraan dan mengganggu aktivitas harian.
Langkah awal dilakukan yaitu SPBU diberi sanksi penghentian operasional sementara, investigasi berjalan, dan Pertamina menjanjikan kompensasi serta perbaikan kendaraan. Namun, rasa aman dan kepercayaan masyarakat telah terluka. Ini bukan insiden pertama dan dikhawatirkan bukan yang terakhir.
Partai X: Negara Gagal Cegah Kelalaian Sistemik
Rinto Setiyawan, Anggota Majelis Tinggi Partai X, menyatakan bahwa insiden ini menambah panjang daftar kelalaian yang mengorbankan rakyat demi profit korporasi.
“Distribusi BBM itu menyangkut hajat hidup orang banyak. Negara bukan sekadar pemberi izin, tapi penjamin keselamatan. Jangan remehkan akibatnya hanya karena kompensasi Pertamax,” ujar Rinto.
Rinto menilai bahwa sanksi administratif terhadap SPBU tak sepadan dengan kerugian dan rasa tidak aman yang ditimbulkan masyarakat.
Nilai Islam: Jangan Sakiti Sesama Lewat Kelalaian
Dalam QS. An-Nisa: 29, Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”
Ayat ini menjadi pengingat bahwa keselamatan masyarakat adalah prioritas utama dalam kebijakan dan bisnis apa pun. Kelalaian distribusi BBM dapat membahayakan nyawa, dan itu adalah bentuk pelanggaran terhadap kasih sayang Ilahi dan amanat publik.
Solusi Partai X: Tak Cukup Maaf, Harus Ada Reformasi!
Partai X menyerukan tindakan nyata dan berkelanjutan untuk menghentikan malpraktik distribusi energi nasional:
- Audit Nasional Terbuka
Audit independen terhadap seluruh rantai distribusi BBM dari kilang ke tangki SPBU. - Lembaga Pengawasan Energi Rakyat
Badan independen yang memantau kualitas, distribusi, dan keluhan konsumen secara real-time. - Digitalisasi & Transparansi Total
Integrasi sistem digital untuk pelacakan BBM, agar tidak ada lagi insiden “salah isi” yang fatal. - Sanksi Finansial & Hukum Tegas
Tak cukup hanya “teguran” korporasi lalai harus menanggung kerugian dan tuntutan pidana.
Penutup: Negara Harus Hadir, Bukan Hanya Minta Maaf
Insiden ini menjadi pengingat bahwa sistem tata kelola energi kita terlalu rentan terhadap kelalaian, karena orientasinya lebih pada profit, bukan maslahat umat. Dalam Islam, setiap amanah adalah beban yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.
“BBM bukan sekadar barang dagangan. Ia adalah darah kehidupan ekonomi rakyat. Jika distribusinya ceroboh, maka negara sedang menyakiti warganya sendiri,” tutup Rinto.
Partai X mengingatkan bahwa korporasi besar seringkali lepas dari tanggung jawab, sementara rakyat kecil harus menanggung akibat. Negara tidak boleh hanya berpihak pada sistem, tapi harus berdiri di sisi rakyat.