Pemerintah Bicara Revitalisasi Sekolah Islam Ingatkan Sejahterakan Guru, Bukan Sekadar Bangun Gedung

muslimX
By muslimX
3 Min Read

muslimx.id  – Wacana revitalisasi 11.179 sekolah yang digulirkan pemerintah mendapat sorotan tajam. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayati, menegaskan bahwa program tersebut jangan hanya berhenti pada pembangunan gedung megah. Ia menekankan, hakikat revitalisasi harus menyentuh aspek mendasar kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru.

Menurutnya, pendidikan bermutu lahir dari kombinasi lingkungan belajar yang baik, guru yang sejahtera, serta sarana yang memadai. Ia pun mengingatkan agar program ini tidak hanya menyentuh kota-kota besar, tetapi juga daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), demi pemerataan akses pendidikan.

Kritik Partai X: Jangan Seremonial, Negara Harus Hadir

Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menilai bahwa revitalisasi sekolah rawan hanya menjadi seremoni bila tidak menyentuh akar persoalan.

“Kalau revitalisasi hanya bangun gedung tanpa memikirkan kesejahteraan guru dan mutu pembelajaran, itu sama saja kosmetik,” ujarnya.

Prayogi menegaskan bahwa pemerintah hanyalah pelayan rakyat, bukan penguasa yang sibuk membangun citra. Dalam pendidikan, kebijakan harus mensejahterakan tenaga pendidik, memperkuat fasilitas, dan memastikan keadilan akses hingga pelosok negeri.

Pandangan Islam: Revitalisasi Harus Menyentuh Kualitas

Dalam Islam, amanah kepemimpinan dipandang sangat berat. Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Maka, jika pemerintah hanya berhenti pada pembangunan fisik tanpa menyelesaikan masalah guru yang masih miskin, itu bentuk pengkhianatan terhadap amanah.

Revitalisasi harus diarahkan pada peningkatan kualitas belajar-mengajar. Tanpa kurikulum yang relevan, fasilitas yang adil, serta kesejahteraan tenaga pendidik, gedung baru hanyalah simbol kosong.

Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS. An-Nahl: 90:

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan…”

Keadilan dalam pendidikan berarti memastikan guru dan murid di seluruh negeri merasakan manfaat, bukan hanya segelintir wilayah.

Solusi Partai X untuk Pendidikan

Sebagai tawaran jalan keluar, Partai X menyampaikan beberapa langkah:

  1. Pemaknaan ulang Pancasila sebagai pedoman operasional, agar pendidikan tidak menjadi proyek pencitraan semata.
  2. Reformasi birokrasi digital di bidang pendidikan untuk memotong rantai korupsi anggaran.
  3. Penguatan pendidikan moral agar generasi muda tidak buta ideologi.
  4. Musyawarah kenegarawanan yang melibatkan intelektual dan praktisi pendidikan, sehingga arah kebijakan benar-benar berpihak pada rakyat.

Penutup: Pendidikan Adalah Amanah

Islam memandang ilmu sebagai cahaya kehidupan. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah, para malaikat-Nya, penduduk langit dan bumi, bahkan semut di dalam lubangnya dan ikan di lautan, mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. Tirmidzi).

Karena itu, pembangunan pendidikan tidak boleh sebatas gedung indah, tetapi harus menumbuhkan kualitas guru, menyejahterakan mereka, dan menghadirkan keadilan akses. Dengan demikian, revitalisasi sekolah bukan lagi proyek seremonial, melainkan amanah yang dijalankan untuk mencerdaskan generasi sekaligus menjadi ibadah di hadapan Allah SWT.

Share This Article