muslimx.id – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan soal anggaran jumbo Kementerian Pertahanan sebesar Rp 184 triliun. Ia menegaskan bahwa pengadaan alutsista canggih memang mahal, namun dibutuhkan untuk menjaga kedaulatan bangsa. Agus mencontohkan negara lain seperti Pakistan yang memiliki porsi anggaran pertahanan lebih besar.
Menurut Agus, alutsista modern penting bukan hanya untuk pertahanan, tetapi juga menciptakan stabilitas yang mendorong masuknya investor. Letak geografis Indonesia yang luas dinilai membuat Indonesia wajib mengikuti perkembangan global agar TNI bisa melindungi rakyat dari ancaman luar.
Kritik Partai X: Rakyat Tetap Miskin di Tengah Senjata Mewah
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R. Saputra, menegaskan bahwa negara punya tiga tugas pokok: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.
Ia mengkritik keras orientasi belanja senjata jumbo tanpa keseimbangan pemenuhan kebutuhan dasar. Menurutnya, rakyat tetap miskin jika negara lebih sibuk memperkaya alutsista ketimbang memastikan pendidikan, kesehatan, dan pangan.
Partai X menilai, orientasi belanja pertahanan yang terlalu besar justru lebih menguntungkan vendor asing dibanding rakyat. Jika kesejahteraan masyarakat masih timpang, maka senjata canggih hanya menjadi simbol kekuasaan, bukan kekuatan bangsa.
Pandangan Islam: Senjata Tidak Lebih Penting daripada Keadilan dan Kesejahteraan
Dalam perspektif Islam, negara harus menyeimbangkan kebutuhan pertahanan dengan kesejahteraan rakyat. Al-Qur’an mengecam sikap boros sebagaimana firman Allah:
“Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara-saudara setan.” (QS. Al-Isra: 27)
Islam menekankan bahwa kepemimpinan adalah amanah, bukan sekadar simbol kekuatan. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58)
Ayat ini menegaskan bahwa pengelolaan anggaran adalah amanah. Tidak boleh ada pemborosan untuk hal-hal simbolis sementara rakyat menderita. Nabi Muhammad SAW juga mengingatkan:
“Imam (pemimpin) adalah pengurus rakyat, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa kesejahteraan rakyat adalah prioritas utama. Alutsista memang penting, tetapi ia hanya sarana, bukan tujuan. Kekuatan sejati negara ada pada keadilan sosial, pemerataan ekonomi, dan keberpihakan pada rakyat.
Solusi Islami dalam Pengadaan Senjata
- Prioritas Anggaran Seimbang
Pertahanan diperkuat, namun tidak mengorbankan pendidikan, kesehatan, dan pangan. - Transparansi sebagai Amanah
Pengelolaan belanja negara harus terbuka agar rakyat tahu ke mana uang mereka dialokasikan. - Keadilan Sosial sebagai Basis Pertahanan
Senjata tidak berguna jika rakyat lapar, terbelakang, dan tidak percaya pada negara.
Partai X menegaskan, senjata canggih tanpa rakyat yang sejahtera adalah paradoks. Islam mengingatkan bahwa kekuatan terbesar bukanlah pada rudal atau kapal perang, melainkan pada rakyat yang adil, makmur, dan diridhai Allah.
Negara sejati adalah yang menyeimbangkan pertahanan dengan keadilan sosial, sehingga rakyat merasa terlindungi, dilayani, dan diatur dengan adil.