muslimx.id – Pemerintah melalui Menteri Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyampaikan kekhawatiran terkait menjamurnya Indomaret dan Alfamart yang dikhawatirkan menekan ekonomi rakyat kecil, terutama sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menurut Deputi Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, pemerintah tidak bermaksud menutup dua jaringan ritel besar tersebut, namun sedang menata ulang kebijakan izin waralaba agar tercipta persaingan usaha yang adil dan memberi ruang bagi pelaku UMKM tumbuh di wilayahnya sendiri.
Leon menegaskan, pasar yang sehat adalah pasar yang kompetitif dan seimbang. Namun dalam prakteknya, usaha kecil seperti warung kelontong dan warung Madura sering terdesak oleh kekuatan modal besar. Padahal, sektor UMKM menyerap lebih dari 97% tenaga kerja nasional dan menjadi penopang utama ekonomi rakyat.
“Kita ingin bisnis yang menyeimbangkan antara modal besar dan rakyat, agar ekonomi nasional tidak hanya berpihak pada yang kuat,” ujar Leon.
Partai X: Ekonomi Rakyat Harus Dilindungi, Bukan Dikorbankan
Menanggapi kebijakan tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menilai langkah pemerintah sudah berada di jalur yang benar, namun belum cukup kuat.
“Bisnis tidak boleh hanya menguntungkan pejabat atau konglomerat. Negara harus memberi ruang yang sama bagi semua pelaku usaha, terutama UMKM yang jadi tulang punggung ekonomi,” tegas Rinto.
Ia menegaskan bahwa tugas negara ada tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.
Dalam konteks ekonomi, melindungi berarti menjamin keadilan akses dan kesempatan, melayani berarti mempermudah perizinan dan pendanaan rakyat kecil, dan mengatur berarti mencegah monopoli kekuasaan ekonomi oleh segelintir pihak.
“Selama rakyat kecil masih kalah bersaing karena kebijakan tidak berpihak, berarti negara belum adil,” ujar Rinto.
Pandangan Islam: Keadilan Ekonomi Adalah Ibadah Sosial
Islam menempatkan keadilan ekonomi sebagai bagian dari iman dan amanah sosial.
Allah ﷻ berfirman:
“Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.” (QS. Al-Hasyr: 7)
Ayat ini menegaskan bahwa distribusi kekayaan harus merata dan inklusif, bukan dikuasai oleh segelintir pemodal.
Dalam hadis lain, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak beriman seseorang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan di sampingnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menggambarkan bahwa keadilan ekonomi bukan sekadar kebijakan, tapi tanggung jawab moral umat dan pemerintah. Islam menolak sistem ekonomi yang membiarkan ketimpangan dan memonopoli keuntungan oleh golongan tertentu.
Solusi: Ekonomi Berbasis Keadilan dan Keberpihakan
Sejalan dengan nilai-nilai Islam, Partai X mengajukan beberapa langkah strategis untuk mewujudkan ekosistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan:
- Penataan Waralaba Nasional.
Pemerintah harus mengatur jarak dan kepemilikan gerai ritel modern agar tidak mematikan warung rakyat di wilayah padat penduduk. - Dana Bergulir dan Pelatihan UMKM.
Negara wajib menyediakan pembiayaan murah serta pelatihan manajemen bagi pelaku usaha kecil agar bisa bersaing secara sehat. - Kolaborasi UMKM–Ritel.
Ritel besar seperti Indomaret dan Alfamart perlu diwajibkan menyerap produk lokal sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan moral. - Transparansi Perizinan Bisnis.
Semua izin ekspansi ritel harus terbuka dan melibatkan masyarakat lokal agar tidak ada praktik kolusi. 
Penutup: Ekonomi yang Berkah Adalah yang Adil untuk Semua
Keadilan ekonomi adalah tulang punggung keadilan sosial. Negara yang membiarkan rakyat kecil tersingkir oleh kekuatan modal, sejatinya telah menutup pintu keberkahan.
Islam mengingatkan, kekuasaan dan kebijakan hanyalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban.
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta orang lain secara zalim, sesungguhnya mereka menelan api ke dalam perut mereka.” (QS. An-Nisa: 10)
Bangsa ini akan kuat jika bisnis besar dan kecil tumbuh berdampingan dalam keadilan. Islam menegaskan ekonomi bukan untuk memuja keuntungan, tetapi untuk memuliakan kehidupan.