muslimx.id – Di era digital saat ini, informasi dapat tersebar dalam hitungan detik. Sayangnya, tidak semua informasi yang beredar di media sosial maupun aplikasi pesan instan merupakan kebenaran. Hoaks atau berita bohong semakin merajalela, menyesatkan masyarakat, memecah belah persatuan, dan bahkan bisa membahayakan nyawa.
Pakar komunikasi dan teknologi informasi mengingatkan pentingnya literasi digital agar masyarakat mampu memverifikasi kebenaran sebuah informasi sebelum membagikannya. Namun, selain pendekatan teknis, persoalan hoaks juga menyentuh dimensi moral dan spiritual.
Dalam Islam, menyebarkan berita bohong termasuk dalam perbuatan yang sangat tercela. Agama mengajarkan untuk senantiasa berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 6:
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat: 6)
Ayat ini menegaskan bahwa seorang Muslim tidak boleh sembarangan dalam menyebarkan berita, terlebih jika belum jelas kebenarannya.
Rasulullah SAW pun memberikan peringatan keras dalam sabdanya:
“Cukuplah seseorang dianggap berdusta jika ia menceritakan segala sesuatu yang ia dengar.” (HR. Muslim no. 5)
Hadis ini menunjukkan bahwa tidak semua hal yang kita dengar layak untuk langsung disampaikan kepada orang lain. Ada tanggung jawab moral dan agama untuk menyaring informasi dan memastikan kebenarannya.
Dengan demikian, menjaga diri dari hoaks bukan hanya soal kecerdasan digital, tetapi juga bagian dari iman. Seorang Muslim yang baik akan berhati-hati dalam berkata dan bertindak, termasuk dalam dunia maya. Menyebarkan hoaks bisa menjadi dosa besar karena dapat menimbulkan fitnah, kebencian, bahkan perpecahan. Sudah saatnya kita semua lebih bijak dalam bermedia sosial, menjadikan nilai-nilai Islam sebagai pedoman, dan menjaga lisan serta jari kita dari menyebarkan kebohongan.
