muslimx.id – Polemik perubahan informasi pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di laman resmi KPU RI terus menuai sorotan. Perubahan data dari “Pendidikan Terakhir” menjadi “S1” dianggap penggugat Subhan Palal berpengaruh besar terhadap materi gugatan perdata yang ia ajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sidang pun ditunda, dan hakim mewajibkan mediasi pekan depan.
Publik mempertanyakan mengapa perubahan data bisa dilakukan tanpa penjelasan terbuka. Bagi masyarakat, informasi mengenai pejabat publik bukanlah hal sepele, tetapi menyangkut transparansi dan akuntabilitas negara.
Islam: Pendidikan dan Kebenaran Harus Terbuka
Dalam Islam, keterbukaan ilmu dan kebenaran merupakan prinsip penting. Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena barang siapa menyembunyikannya, sungguh hatinya berdosa.” (QS. Al-Baqarah: 283)
Ayat ini mengingatkan bahwa menyembunyikan informasi yang seharusnya diketahui publik adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah. Data tentang pendidikan pejabat negara adalah bagian dari kesaksian publik yang wajib dijaga kebenarannya.
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Barang siapa ditanya tentang suatu ilmu lalu ia menyembunyikannya, maka Allah akan memberinya kekang dari api neraka pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Hadis ini menegaskan bahwa ilmu, termasuk informasi penting yang menyangkut umat, tidak boleh ditutup-tutupi. Transparansi adalah bagian dari kejujuran, sedangkan menutup-nutupi hanya akan melahirkan keraguan dan fitnah.
Keterbukaan adalah Amanah
Keterbukaan dalam Islam bukan sekadar pilihan, tetapi kewajiban moral. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya…” (QS. An-Nisa: 58)
Ayat ini menegaskan bahwa amanah, termasuk amanah informasi publik, harus disampaikan dengan jujur. Negara yang menutup-nutupi data berarti telah lalai menjaga amanah rakyat.
Kasus perubahan data pendidikan Gibran bukan hanya persoalan administratif, tetapi menyangkut amanah kejujuran dan keterbukaan. Islam mengajarkan bahwa ilmu harus terbuka, kebenaran tidak boleh disembunyikan, dan rakyat berhak mendapatkan informasi yang jelas. Negara wajib menjaga kepercayaan publik dengan keterbukaan penuh, karena kebenaran adalah milik semua, bukan hanya segelintir pihak.
