Khutbah Jumat Edisi 12 Desember 2025: Alam Menjerit, Kekuasaan Bungkam Dosa Mengkhianati Bumi

muslimX
By muslimX
4 Min Read

muslimx.id – Salah satu krisis terbesar umat manusia hari ini bukan hanya krisis ekonomi atau pemerintahan, tetapi krisis lingkungan alam. Hutan terus menyusut, sungai tercemar, udara semakin kotor, dan tanah kehilangan kesuburannya. Yang menyedihkan, semua ini terjadi bukan karena alam lupa menjaga dirinya, tetapi karena manusia terutama mereka yang memegang kekuasaan lalai menjaga amanah Allah.

Islam memandang bumi bukan sekadar tempat hidup, melainkan amanah suci yang harus dirawat. Ketika amanah ini diabaikan, maka kerusakan bukan hanya melanda alam, tetapi juga hati manusia.

Allah ﷻ berfirman:

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, agar Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41)

Ayat ini menegaskan bahwa kerusakan alam adalah buah dari kelalaian manusia sendiri, bukan kehendak Allah semata.

Akibat Buruk dari Perusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan sering dianggap sebagai risiko pembangunan, padahal dampaknya sangat luas dan mematikan.

Beberapa dampak buruk dari perusakan lingkungan antara lain:

  1. Bencana ekologi yang semakin sering, seperti banjir, longsor, dan kekeringan.
  2. Hilangnya sumber kehidupan, karena air bersih dan tanah subur makin langka.
  3. Meningkatnya penyakit manusia, akibat udara dan air yang tercemar.
  4. Penderitaan rakyat, yang paling dulu merasakan dampak kerusakan alam.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh membahayakan orang lain.” (HR. Ibnu Majah)

Hadits ini menegaskan bahwa segala bentuk kerusakan yang menyusahkan manusia termasuk dalam kezaliman.

Tanggung Jawab Moral: Antara Kekuasaan dan Umat

Seorang Muslim yang bertakwa menyadari bahwa menjaga bumi adalah bagian dari iman. Amanah ini bukan hanya milik individu, tetapi terutama milik para pemimpin dan pemangku kebijakan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini mengingatkan bahwa kekuasaan bukan kehormatan, melainkan beban berat di sisi Allah.

Menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tugas masyarakat. Namun, dosa menjadi lebih besar ketika orang yang diberi wewenang justru membiarkan bahkan melegalkan kerusakan.

Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk tidak diam. Jika tidak mampu mencegah dengan kekuasaan, cegahlah dengan lisan. Jika tidak mampu, maka dengan hati dan itu selemah-lemahnya iman.

Penutup: Doa dan Harapan

Kerusakan lingkungan bukan sekadar persoalan alam, melainkan tragedi keimanan. Alam menjerit, rakyat menderita, sementara sebagian penguasa memilih diam.

Islam mengajarkan kita untuk menjadi umat yang memakmurkan bumi, bukan merusaknya. Menjaga hutan, sungai, udara, dan tanah adalah ibadah jika diniatkan karena Allah.

Semoga Allah membangunkan hati kita sebelum bumi benar-benar tak mampu lagi menanggung luka-lukanya.

Ya Allah, ampuni dosa kami atas kelalaian menjaga bumi-Mu. Tumbuhkan dalam hati para pemimpin kami rasa takut kepada-Mu. Jadikan kami umat yang memakmurkan bumi, bukan merusaknya.

Ya Allah, lindungi negeri kami dari bencana dan kerusakan. Turunkan hujan keberkahan, bukan hujan bencana. Jaga masa depan anak cucu kami dari kehancuran akibat tangan kami sendiri.

اللهم اجعل هذا البلد آمناً مطمئناً وسائر بلاد المسلمين.
آمِينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِين

Share This Article