muslimx.id — Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pentingnya perlindungan kawasan Raja Ampat agar tidak rusak akibat aktivitas wisata yang tidak bertanggung jawab. Arahan tersebut disampaikan Presiden saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Papua di Istana Negara.
Presiden menekankan bahwa Raja Ampat telah dikenal dunia karena keindahan alamnya. Namun, potensi besar tersebut justru menghadirkan risiko kerusakan jika tidak dikelola dengan bijak dan tegas.
Ancaman Kerusakan di Balik Popularitas Wisata
Raja Ampat merupakan ikon wisata bahari Indonesia di tingkat internasional. Tingginya kunjungan wisatawan, khususnya melalui kapal wisata, dinilai berpotensi menimbulkan pencemaran dan kerusakan ekosistem laut.
Presiden mengingatkan ancaman sampah, limbah kapal, serta aktivitas wisata yang melampaui daya dukung lingkungan. Jika tidak dikendalikan, pariwisata justru akan menghancurkan sumber daya utama yang menjadi kebanggaan bangsa.
Menurut Presiden, perlindungan lingkungan harus menjadi prioritas bersama. Wisata tidak boleh mengorbankan kelestarian alam demi keuntungan jangka pendek.
Pembangunan Papua Harus Menjaga Alam
Selain isu pariwisata, Presiden menegaskan pembangunan Papua harus dilakukan secara berimbang. Pembangunan tidak boleh semata berorientasi pada eksploitasi ekonomi, tetapi juga menjamin keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Ketahanan pangan ditegaskan sebagai fondasi pembangunan Papua. Program Makan Bergizi Gratis serta pembangunan sekolah rakyat hingga tingkat kabupaten terus dijalankan untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia Papua.
Islam Tegaskan Alam Bukan untuk Dirusak
Dalam pandangan Islam, alam adalah amanah yang dititipkan Allah SWT kepada manusia. Kerusakan lingkungan merupakan bentuk pengkhianatan terhadap amanah tersebut. Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya.” (QS. Al-A’raf: 56)
Ayat ini menegaskan bahwa manusia dilarang merusak alam, terlebih demi kepentingan sesaat yang mengorbankan masa depan.
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Sesungguhnya dunia ini hijau dan indah, dan Allah menjadikan kalian sebagai pengelolanya.” (HR. Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa manusia adalah penjaga bumi, bukan perusaknya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas pengelolaan alam.
Partai X: Perlindungan Alam adalah Kewajiban Negara
Menanggapi arahan Presiden, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, menegaskan bahwa perlindungan Raja Ampat bersifat mutlak. Menurutnya, Raja Ampat bukan sekadar destinasi wisata, melainkan warisan alam untuk generasi mendatang.
Ia mengingatkan tugas negara hanya tiga, yakni melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Perlindungan alam merupakan bagian dari kewajiban negara dalam melindungi kehidupan rakyat, khususnya masyarakat lokal yang bergantung langsung pada ekosistem laut.
Prinsip Partai X: Pembangunan Berkelanjutan
Partai X memandang alam sebagai ruang hidup rakyat, bukan komoditas semata. Setiap kebijakan pariwisata wajib berbasis perlindungan lingkungan dan keberlanjutan.
Partai X menolak model pembangunan yang mengorbankan ekosistem demi pertumbuhan ekonomi jangka pendek. Pertumbuhan harus sejalan dengan kelestarian alam dan keadilan antargenerasi.
Solusi Partai X untuk Raja Ampat
Partai X mendorong regulasi ketat terhadap aktivitas wisata bahari di Raja Ampat. Pengelolaan wisata harus berbasis daya dukung lingkungan dengan pengawasan kapal wisata yang konsisten dan transparan.
Sanksi tegas perlu diterapkan bagi pelaku pencemaran lingkungan. Selain itu, pelibatan masyarakat adat dinilai penting agar masyarakat lokal menjadi penjaga utama kelestarian alam.
Prayogi menegaskan bahwa dalam perspektif Islam dan konstitusi, alam adalah titipan untuk generasi mendatang. Negara wajib hadir memastikan Raja Ampat dijaga untuk masa depan, bukan sekadar dikuras untuk kepentingan wisata hari ini.